INTERNASIONAL

Ahmadinejad Putuskan Maju Lagi di Pilpres Iran

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
03 June 2024 16:45
Mahmoud Ahmadinejad former president of Iran, waves at a press conference after registering as a candidate for the presidential election at the Interior Ministry, in Tehran, Iran June 2, 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS PICTURE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY
Foto: Mahmoud Ahmadinejad (via REUTERS/Majid Asgaripour)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad telah mencalonkan diri dalam pemilihan presiden (pilpres) Iran yang rencananya akan diadakan tanggal 28 Juni. Ini terjadi setelah Negeri Para Mullah memutuskan penyelenggaraan pilpres di tahun ini karena wafatnya Presiden Ebrahim Raisi.

Mengutip Al Jazeera, Ahmadinejad mengatakan bahwa ia hanya mengindahkan seruan dari orang-orang dari seluruh negeri untuk mencalonkan diri lagi. Ia juga yakin dirinya dapat menyelesaikan masalah domestik dan internasional Iran.

"Saya mencalonkan diri kembali atas permintaan rakyat dan termotivasi untuk menyelesaikan masalah mata pencaharian masyarakat, mendorong dan memperbaiki lingkungan bisnis, mengakhiri korupsi, membatasi campur tangan pemerintah yang berlebihan, membuka peluang bagi wirausahawan, dan menciptakan sebuah platform untuk investasi," katanya dikutip Anadolu Agency, Senin (3/6/2024).

Ahmadinejad, mantan anggota elit Garda Revolusi Iran, pertama kali terpilih sebagai presiden Iran pada tahun 2005. Ia kemudian mengundurkan diri karena batasan masa jabatan pada tahun 2013.

Mahmoud Ahmadinejad former president of Iran, registers as a candidate for the presidential election at the Interior Ministry, in Tehran, Iran June 2, 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS PICTURE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTYFoto: via REUTERS/Majid Asgaripour

Selama masa jabatannya, Iran memasuki masa kelesuan ekonomi yang ditandai dengan inflasi besar-besaran dan devaluasi mata uang. Ia juga menghadapi sanksi dari negara-negara Barat setelah setelah melanjutkan program nuklir Negeri Persia.

Di 2009, dirinya mendapatkan bola panas dari protes Gerakan Hijau setelah berhasil terpilih lagi dalam pilpres. Kelompok itu menuding Ahmadinejad telah melakukan kecurangan pemilu.

Saat ini, meski telah mencalonkan diri, Ahmadinejad masih harus melalui pemeriksaan yang dilakukan Dewan Wali negara itu. Lembaga yang diisi para ulama itu akan mempublikasikan daftar kandidat yang memenuhi syarat pada 11 Juni.

Ahmadinejad sendiri pernah dilarang mencalonkan diri dalam pemilu tahun 2017 oleh Dewan Wali. Hal ini terjadi saat dirinya mengalami keretakan hubungan dengan Pemimpin Tertinggi negara itu, Ayatollah Khamenei.

Keretakan terjadi di antara keduanya setelah Ahmadinejad secara eksplisit menganjurkan pengawasan terhadap otoritas tertinggi Khamenei. Pada tahun 2018, dalam kritik yang jarang ditujukan kepada Khamenei, Ahmadinejad menulis surat kepadanya yang menyerukan pemilu yang "bebas".

Sementara itu, banyak tokoh terkemuka telah bergabung dalam persaingan untuk menjadi presiden, termasuk mantan negosiator nuklir Saeed Jalili, Walikota Teheran dan mantan calon presiden Alireza Zakani. Selain itu, ada nama seperti mantan Ketua Parlemen Ali Larijani, mantan bankir terkemuka dan calon presiden Abdolnasser Hemmati, dan Menteri Kebudayaan Mohammad Mahdi Esmaili.

Pejabat Presiden Mohammad Mokhber menolak untuk ikut dalam pemilihan tersebut. Sementara Mohammad Bagher Ghalibaf, yang terpilih kembali sebagai ketua parlemen awal pekan ini, tidak memberikan indikasi jelas mengenai rencananya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 20 Calon Presiden Baru Iran, Gantikan Raisi yang Tewas Kecelakaan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular