Internasional

Zelensky Akui Palestina, Sebut Negara Berdaulat

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
03 June 2024 16:40
Ukraine's President Volodymyr Zelenskyy speaks during a press conference after the 21st Shangri-La Dialogue summit at the Shangri-La Hotel in Singapore, Sunday, June 2, 2024.  Zelenskyy urged a group of top defense officials at Asia’s premier security conference on Sunday to attend an upcoming peace summit, saying Ukraine was ready to hear “various proposals and thoughts” on ending the war with Russia.(AP Photo/Vincent Thian)
Foto: AP/Vincent Thian

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa negaranya mengakui keberadaan dan eksistensi Palestina sebagai negara yang berdaulat. Hal ini ditegaskannya dalam forum Dialog Shangri-La di Singapura, Minggu.

Dalam pernyataannya, Zelensky menegaskan bahwa Kyiv mengakui Israel dan Palestina dan meminta agar konflik yang melibatkan keduanya di wilayah Gaza dan Tepi Barat segera berhenti. Ia juga menyebut Ukraina adalah sebuah negara yang menghormati hukum internasional dan Piagam PBB.

"Ukraina mengatakan jika teroris Hamas menyerang warga sipil pada hari pertama penyerangan terhadap warga sipil Israel, Israel berhak membela diri," ujarnya.dikutip The New Voice of Ukraine, dikutip Senin (3/6/2024).

Zelensky melanjutkan bahwa Ukraina siap memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Ia juga akan melakukan segalanya untuk menghentikan konflik ini karena telah menimbulkan penderitaan yang besar bagi warga sipil.

"Ukraina mengatakan: Pertama, kami siap memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza; kedua, kita harus menghormati hukum internasional; ketiga, Ukraina mengakui dua negara, Israel dan Palestina, dan akan melakukan segalanya untuk menghentikan Israel, mengakhiri konflik ini, dan mencegah penderitaan warga sipil," jelasnya.

Pernyataan ini sendiri dikeluarkan Zelensky saat negaranya masih berada dalam perang dengan Rusia. Akhir-akhir ini, posisi Kyiv berada dalam situasi yang tertekan, dengan Moskow terus merebut wilayah Negeri Laut Hitam itu.

Di sisi lain, Israel masih terus menggempur Gaza dan serangan Negeri Yahudi telah menewaskan lebih dari 36 ribu warga sipil daerah kantong itu. Meski forum multilateral dan sejumlah besar negara dunia meminta Tel Aviv menghentikan serangannya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikukuh melanjutkan aksi militernya hingga milisi penguasa Gaza, Hamas, lenyap.

Sementara itu, dalam forum Dialog Shangri-La, Zelensky bertemu dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin. Dalam pertemuannya dengan Austin, Zelensky membahas kebutuhan pertahanan mendesak Ukraina, peningkatan sistem pertahanan udaranya, kerja sama dalam koalisi F-16, dan penyusunan rancangan keamanan bilateral baru.

Selain dengan Austin, Zelensky juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Tharman Shanmugaratnam dan Perdana Menteri Lawrence Wong, serta Presiden Timor Timur Jose Ramos-Horta. Zelensky sendiri tiba di Singapura dari Swedia, di mana ia menghadiri KTT Ukraina-Eropa Utara ketiga dan menandatangani perjanjian keamanan bilateral dengan Norwegia.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Efek Perang, Harta Zelensky Makin Ambles Sisa Segini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular