Hore! Harga Beras, Ayam, Ikan, Cabai Rawit Hingga Pesawat Turun

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Senin, 03/06/2024 14:15 WIB
Foto: Petugas menata beras di pertokoan kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Rabu, (22/5). Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengeluarkan kebijakan relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras premium sebesar Rp 1.000 per kilogram (kg). Relaksasi HET beras premium ini diberlakukan sementara mulai 10 Maret sampai 23 Maret, menyasar 8 wilayah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia mengalami deflasi pada Mei 2024 secara bulanan sebesar 0,03%, dipengaruhi oleh turunnya harga-harga pada sejumlah kelompok pengeluaran masyarakat.

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, kelompok pengeluaran yang menyumbang deflasi terbesar ialah makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,29% dengan andil 0,08%.


"Adapun untuk komoditas penyumbang utama deflasi adalah beras dengan andil 0,15%, daging ayam ras dan ikan segar dengan andil masing-masing 0,03%, serta tomat dan cabai rawit dengan andil masing-masing 0,02%," ucap Amalia saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Senin (3/6/2024).

Selain kelompok itu, penyumbang deflasi terbesar selanjutnya ialah di kelompok pengeluaran transportasi dengan deflasi sebesar 0,36 dan andilnya 0,04%.

"Yang beri andil deflasi adalah tarif angkutan antar kota dengan andil 0,03%, tarif angkutan udara dengan andil 0,02%, serta tarif kereta api dengan andil 0,01%," tutur Amalia.

Kelompok pengeluaran lain yang deflasi di antaranya pakaian dan alas kaki sebesar 0,04% dengan andilnya 0%, serta informasi komunikasi, dan jasa keuangan 0,05% dengan andil juga 0%.

Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi ialah perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan inflasi 0,87% dan andilnya 0,05%, serta penyediaan makanan dan minuman atau restoran 0,26% dengan andil 0,03%.

"Komoditas yang beri andil inflasi antara lain emas perhiasan, bawang merah, dan cabai merah dengan andil inflasi masing-masing 0,05%," ucap Amalia.

Kelompok pengeluaran lain yang mengalami inflasi di antaranya perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,08% dengan andil 0,01%, serta perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rumah tangga 0,05% dengan andil 0%.

Adapula kelompok pengeluaran kesehatan dengan inflasi sebesar 0,04%, serta rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,10%.

Sebagai informasi, meski secara bulanan deflasi terjadi 0,03%, secara tahunan inflasi terjadi sebesar 2,84%, sehingga tahun kalender terjadi inflasi 1,16% lantaran deflasi baru terjadi pada bulan ini sejak Agustus 2023.

"Deflasi Mei 2024 ini merupakan deflasi pertama setelah deflasi terakhir kali terjadi di Agustus 2023," ungkap Amalia.


(arm/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kuota Impor Sapi Hidup Dicabut, Apa Efeknya ke Peternak Lokal?