Internasional

Terungkap Alasan Putin Rombak Kabinet Rusia, Ternyata Kacau Juga

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Senin, 03/06/2024 16:15 WIB
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara saat mengunjungi markas kampanyenya usai pemilihan presiden di Moskow, Rusia, Senin dini hari, 18 Maret 2024. (AP/Alexander Zemlianichenko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dinamika terus terjadi di tubuh militer dan juga pejabat pertahanan Rusia. Ini terjadi disaat Negeri Beruang Merah itu masih dalam perang skala besar dengan Ukraina.

Dalam beberapa minggu sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memecat Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, dinas keamanan FSB Rusia telah menyelidiki serangkaian kasus korupsi tingkat tinggi terhadap wakil menteri dan kepala departemen di lembaga yang mengurusi pertahanan tersebut.

Hal ini sontak memicu reaksi dari mantan pejabat pertahanan dan Kremlin, mantan perwira dan pengamat asing. Media Inggris The Guardian melaporkan bahwa kemungkinan besar keluarnya Shoigu telah memungkinkan FSB untuk menjatuhkan pejabat berkuasa, yang akhirnya juga mempengaruhi cara Rusia berperang di Ukraina.


"FSB akhirnya mendapatkan dukungan dari kementerian pertahanan dan staf umum," kata Kapten John Foreman, mantan atase pertahanan Inggris di Moskow, dikutip Senin (3/6/2024).

"Shoigu menjauhkan FSB dari kementerian selama masa jabatannya, hanya ada sedikit penangkapan. Begitu FSB menyerang Anda, siapa yang tahu seberapa jauh mereka akan bertindak."

Dalam kurun waktu satu bulan, empat pejabat tinggi pertahanan ditangkap atas tuduhan korupsi, yang merupakan tindakan keras paling signifikan yang dilakukan Kementerian Pertahanan dalam beberapa tahun terakhir.

Pembersihan ini dimulai pada tanggal 23 April dengan penangkapan mendadak terhadap wakil menteri pertahanan veteran Timur Ivanov karena dicurigai menerima suap. Ivanov adalah orang dan anak didik Shoigu.

Pada minggu-minggu berikutnya, pejabat tinggi lainnya ditahan. Mereka termasuk Yuri Kuznetsov, kepala departemen personalia kementerian, dan Vadim Shamarin, kepala departemen komunikasi staf umum Rusia.

Beberapa jam setelah penangkapan Shamarin, Komite Investigasi Rusia juga melaporkan penahanan pejabat kementerian pertahanan lainnya, Vladimir Verteletsky, yang mengepalai divisi di departemen pengadaan pertahanan negara di kementerian tersebut.

Seorang mantan pejabat Kremlin mengatakan penangkapan ini pun membuka lebar kesempatan penyelidik di FSB dan komite investigasi dalam upaya untuk mendapatkan promosi dan pujian, apalagi dengan menahan Ivanov.

"Merupakan impian setiap penyelidik untuk memenjarakan wakil menteri pertahanan yang masih hidup, itu keren, ini adalah impian seumur hidup," kata seorang mantan pejabat Kremlin.

"Anda mendapat tanda pangkat baru untuk itu, promosi, semacam penghargaan. Anda bisa mendapatkan reputasi untuk itu."

Kegagalan Perang Jadi Biang Keladi?

Sepanjang perang di Ukraina, Shoigu dan Kepala Staf Umum Militer Rusia, Valery Gerasimov, mendapat kecaman dari para pendukung perang karena kemunduran militer dalam perang di Ukraina

Tahun lalu, ketidakpuasan ini mencapai puncaknya ketika Yevgeny Prigozhin, pendiri kelompok paramiliter Wagner, memulai pemberontakan yang gagal melawan para pemimpin militer.

Mantan Letnan Angkatan Udara Rusia, Gleb Irisov, menilai bahwa pembersihan di kementerian pertahanan terutama dipicu oleh kegagalannya di Ukraina. Apalagi, selama Shoigu menduduki posisi menteri, Kementerian Pertahanan menjadi sangat dipengaruhi oleh jaringan pribadinya.

"Dari komandan senior hingga staf yang lebih rendah, posisi-posisi penting diisi oleh orang-orang pilihan Shoigu, teman atau teman dari teman. Dia bahkan menciptakan banyak posisi wakil khusus untuk sekutunya," paparnya.

Irisov menambahkan dia sering menemukan peralatan di bawah standar di militer, termasuk bola lampu yang meleleh saat diterbangkan dalam kecepatan supersonik oleh pesawat tempur modern Su-35 Rusia. Ia mengatakan sebagian kekurangan mereka disebabkan oleh korupsi di bawah pemerintahan Shoigu.

"Kualitas militer secara keseluruhan menurun karena dana terus menerus digelapkan," katanya. "Latihan militer seringkali hanya dilakukan di atas kertas, karena dana yang dialokasikan disedot."


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: LA Bak Medan Perang - Putin Beri Syarat Damai