Negosiasi Kerja Sama RI-Uni Eropa Alot, Ternyata Ini Biang Keroknya

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
Kamis, 30/05/2024 20:35 WIB
Foto: Kolase Bendera Eropa dengan Indonesia. (Pool AP Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa atau IEU-Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) berjalan alot lantaran sikap Uni Eropa yang suka berubah-ubah. Sikap ini yang membuat perundingan tersebut harus berlangsung hingga putaran ke-19 pada Juli mendatang.

"Memang Uni Eropa ini sangat unik," kata Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi dalam diskusi di kantornya, Jakarta, Kamis, (30/5/2024).

Edi menjelaskan keunikan orang-orang Eropa itu salah satunya adalah soal syarat yang dibebankan kepada Indonesia. Dia mengatakan syarat yang diajukan kerapkali berubah-ubah.


Dalam satu pertemuan, kata dia, perwakilan Uni Eropa bisa mengajukan tema mengenai keberlanjutan. Lalu, dalam pertemuan lainnya giliran deforestasi yang dibahas. Pada pertemuan lainnya, giliran soal nikel yang menjadi topik pembahasan.

"Kalau orangnya berubah setting goal-nya sama negosiasi bisa mudah, ini orangnya sama setting goal-nya beda, sehingga sulit bagi kami untuk menyelesaikan perundingan," kata dia.

"Kami menegaskan kepada mereka, kalau memang ingin diselesaikan mereka harus punya goal setting yang jelas," kata Edi melanjutkan.

Meski demikian, Edi bersyukur perundingan putaran ke-18 sudah berhasil menyepakati 11 poin dari 21 poin yang harus disepakati. Karenanya, dia menargetkan perundingan ini bisa selesai pada perundingan IEU-CEPA jilid ke-19.

"Kami harapkan pada pertemuan ke-19 ini bisa selesai," katanya.

Sebelas isu yang telah disepakati, di antaranya mengenai customs and trade facilitation; trade remedies; dan economic cooperation and capacity building; dan seterusnya. Sementara, sepuluh isu yang masih dalam proses pembahasan di antaranya mengenai trade in goods; state-owned enterprises; dan government procurement.

"Sepuluh yang belum disepakati ini kami harap bisa diselesaikan di putaran ke-19," katanya.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Setelah 9 Tahun, Perundingan IEU-CEPA Capai Tahap Akhir