
Ngeri! Berulang Kali Sri Mulyani Sebut Dunia Sedang Tak Baik-Baik Saja

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani dua kali menyebut dunia sedang tidak baik-baik saja dalam paparannya di sebuah seminar. Hal ini menyiratkan bahwa kondisi dunia dibayangi oleh kegelapan.
Penyebabnya, mulai dari masalah inflasi dan kebijakan suku bunga yang tinggi, perang, rusaknya paham kerja sama global, hingga menuanya masyarakat dunia dan perubahan iklim yang memburuk.
Dari sisi tekanan inflasi yang tinggi dan sulit turun, serta menyebabkan bank sentral negara-negara maju khususnya bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan hingga 500 basis points, menurutnya terus menyebabkan tekanan ekonomi bagi negara-negara berkembang.
Sebab, kenaikan suku bunga untuk meredam tekanan inflasi itu membuat aliran modal deras keluar dari negara-negara berkembang dan masuk kembali ke AS. Menyebabkan, tekanan terhadap potensi investasi dan kecenderungan ekspansi bisnis serta konsumsi terhambat karena biaya pinjaman tinggi.
"Ekonomi pasti melemah inilah yang menyebabkan banyak prediksi ekonomi dari tahun 2022, 2023 dan sekarang berlanjut di 2024, bahwa dunia tidak baik-baik saja," kata Sri Mulyani dalam acara Seminar Nasional Jesuit Indonesia, Kamis (30/5/2024).
Kondisi itu diperburuk dengan tensi konflik geopolitik, khususnya perang bersenjata antar negara makin marak, seperti antara Rusia dan Ukraina yang belum berakhir, kini ditambah konflik di Timur Tengah. Lebih buruk, menurutnya ialah fragmentasi ekonomi dunia yang semakin menekan prinsip kerja sama internasional.
"So the world is tidak baik-baik saja karena masalah geopolitik. Seolah-olah masalah tidak cukup kompleks dengan dua hal ini," ucap Sri Mulyani.
Kekhawatiran Sri Mulyani terhadap kondisi dunia yang tengah tidak baik-baik saja ialah semakin menuanya penduduk dunia dengan masalah perubahan iklim yang memburuk. Menurutnya, permasalahan ini akan mengganggu produktivitas global yang ujungnya memperlambat laju pertumbuhan ekonomi.
"Perubahan iklim dan aging population ini yang akan memberatkan perekonomian dunia dan kita hadapi disrupsi terus menerus," ujar Sri Mulyani.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Was-Was Harga Beras Meroket