
Warga RI Hemat Listrik Bisa Pangkas 7,7% Emisi Karbon RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menegaskan efisiensi penggunaan listrik di dalam negeri bisa menurunkan 7,7% tingkat emisi karbon (CO2) Indonesia.
Hal ini ditopang oleh kesadaran masyarakat dan tumbuhnya permintaan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia.
"ini penting untuk gedung di Jakarta. Pemakaian energi yang efisien, lampu, AC yang rendah watt. Ini harus mulai disosialisasikan termasuk ke rumah tangga. Jadi memilih peralatan listrik pun yg efisien," tegasnya dalam Green Economic Forum 2024 Di Kempinski, Jakarta, Rabu (29/5/2024).
Menurut Eniya, edukasi tentang efisiensi listrik ini sudah dimasukkan ke dalam target Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia. Sejalan dengan itu, Eniya menuturkan pemerintah juga mengurangi subsidi BBM, salah satunya melalui program biodiesel.
Saat ini, Indonesia sudah menerapkan B35. Sekarang, pemerintah tengah melakukan uji coba B40. Eniya mengatakan pihaknya berharap B40 bisa dimulai pada akhir tahun ini.
"Sekarang kita uji sampai akhir tahun sampai B40 yaitu 40%, itu akan menyerap 15 juta ton per tahun CPO. Itu akan menambah 30-40% dari yg sudah beredar. ini upaya yang masif juga," katanya.
Selain itu, Kementerian ESDM juga mendorong penggunaan etanol. Dia mengungkapkan pihaknya akan mendorong penggunaannya hingga 2,5% dan kemudian, ditingkatnya menjadi 5%.
"Sementara long term kita harus siapkan industri dan bahan baku," paparnya. Sejalan dengan itu, pemerintah juga mengalakkan pengurangan subsidi BBM dengan shifting ke arah listrik, termasuk penggunaan electric vehicle (EV).
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RUPTL & RUKN Akur, Sampai 2040 Pembangkit Listrik RI Nambah 80 GW
