Internasional

Tank Israel Hantam Zona Evakuasi Sipil di Rafah, 21 Orang Tewas

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
29 May 2024 08:00
Militer Israel melancarkan serangan udara terhadap pengungsian di Rafah. Sedikitnya 50 orang dilaporkan tewas akibat serangan terbaru Tel Aviv tersebut. (REUTERS/Hatem Khaled)
Foto: Militer Israel melancarkan serangan udara terhadap pengungsian di Rafah. Sedikitnya 50 orang dilaporkan tewas akibat serangan terbaru Tel Aviv tersebut. (REUTERS/Hatem Khaled)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas kesehatan Gaza mengatakan tank Israel melakukan penembakan di tenda kamp zona evakuasi sipil di sebelah barat Rafah pada Selasa (28/5/2024), menewaskan sedikitnya 21 orang.

Sementara layanan darurat Gaza mengatakan empat tembakan tank Israel tersebut menghantam sekelompok tenda di Al-Mawasi, jalur pantai yang ditetapkan Israel sebagai zona kemanusiaan dan warga sipil di Rafah untuk mencari keselamatan.

Setidaknya 12 orang yang tewas pada Selasa (28/5/2024) adalah perempuan, menurut pejabat medis di daerah kantong Palestina yang dikuasai militan Hamas.

Namun, Militer Israel membantah menyerang daerah tersebut. "Bertentangan dengan laporan beberapa jam terakhir, IDF (Pasukan Pertahanan Israel) tidak menyerang di Area Kemanusiaan di Al-Mawasi," demikian pernyataan militer Israel, seperti dikutip Reuters pada Rabu (29/5/2024).

Sebelumnya, Israel memerintahkan sekitar satu juta warga sipil Palestina yang terlantar akibat perang untuk mengungsi ke Al-Mawasi ketika Israel melancarkan serangannya di Rafah pada awal Mei. Sekitar jumlah tersebut banyak yang meninggalkan Rafah sejak saat itu, seperti dilaporkan badan PBB untuk pengungsi Palestina UNRWA.

Di pusat Rafah, tank dan kendaraan lapis baja yang dilengkapi senapan mesin terlihat di dekat masjid Al-Awda, sebuah landmark kota. Militer Israel mengatakan pasukannya terus beroperasi di wilayah Rafah, tanpa mengomentari laporan kemajuan di pusat kota.

Dengan mengabaikan permohonan banding dari Mahkamah Internasional, tank-tank Israel dilaporkan telah maju ke jantung Rafah untuk pertama kalinya setelah malam pengeboman besar-besaran.

Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel, juga menegaskan kembali penolakannya terhadap serangan darat besar-besaran Israel di Rafah namun mengatakan pihaknya tidak yakin operasi semacam itu sedang dilakukan.

Arab Saudi - yang telah melakukan pembicaraan untuk menormalisasi hubungan dengan Israel sebelum perang di Gaza meletus - pada Selasa menuduh Israel melakukan "pembantaian genosida" dengan menargetkan tenda-tenda Palestina di Rafah, dan menyatakan bahwa Israel bertanggung jawab atas tindakannya.

Lebih dari 36.000 warga Palestina tewas dalam serangan Israel, kata Kementerian Kesehatan Gaza. Israel melancarkan perang udara dan darat setelah militan pimpinan Hamas menyerang komunitas Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Gaza Menggila, Pasukan Israel Ancam Serang 'Gerbang' Afrika

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular