FOTO INTERNASIONAL

Ngeri! Potret Satelit Sebelum dan Sesudah Longsor Papua Nugini

Reuters, AP, CNBC Indonesia
Selasa, 28/05/2024 21:49 WIB

Gambar satelit menunjukkan Provinsi Enga, Papua Nugini sebelum dan sesudah diterjang longsor pada Jumat (24/5/2024).

1/6 Gambar satelit menunjukkan Provinsi Enga, Papua Nugini sebelum dan sesudah diterjang longsor pada Jumat (24/5). (via REUTERS/2024 Planet Labs Inc)

Gambar satelit menunjukkan Provinsi Enga, Papua Nugini sebelum dan sesudah diterjang longsor pada Jumat (24/5/2024). Pusat bencana nasional PNG menyatakan para korban terkubur hidup-hidup bersama rumah mereka. (via REUTERS/2024 Planet Labs Inc)

2/6 Gambar satelit menunjukkan Provinsi Enga, Papua Nugini sebelum dan sesudah diterjang longsor pada Jumat (24/5). (via REUTERS/2024 Planet Labs Inc)

Longsor ini telah menewaskan lebih dari 670 orang dan sebanyak 2.000 orang lebih dilaporkan masih terkubur. (via REUTERS/2024 Planet Labs Inc)

3/6 Gambar satelit menunjukkan Provinsi Enga, Papua Nugini sebelum dan sesudah diterjang longsor pada Jumat (24/5). (via REUTERS/2024 Planet Labs Inc)

Mengutip Reutes, Sejauh ini belum diketahui pasti penyebab longsor yang melanda provinsi tersebut. (via REUTERS/2024 Planet Labs Inc)

4/6 Gambar satelit menunjukkan Provinsi Enga, Papua Nugini sebelum dan sesudah diterjang longsor pada Jumat (24/5). (via REUTERS/2024 Planet Labs Inc)

Kondisi tanah yang tidak stabil menghambat upaya penyelamatan. Serta bisa membahayakan sekitar 4.000 warga yang tinggal di daerah terkena dampak. (Juho Valta/UNDP Papua New Guinea via AP)

5/6 Gambar satelit menunjukkan Provinsi Enga, Papua Nugini sebelum dan sesudah diterjang longsor pada Jumat (24/5). (via REUTERS/2024 Planet Labs Inc)

Terlihat warga menyingkirkan bebatuan. Sambil menggali tanah menggunakan sekop, tongkat, bahkan tangan kosong untuk mencari selamat. (Juho Valta/UNDP Papua New Guinea via AP)

6/6 Gambar satelit menunjukkan Provinsi Enga, Papua Nugini sebelum dan sesudah diterjang longsor pada Jumat (24/5). (via REUTERS/2024 Planet Labs Inc)

Kru darurat, termasuk tentara, sudah berada di lokasi namun terkendala peralatan berat yang belum sampai atau sulit mencapai lokasi karena akses menuju lokasi terputus. Satu-satunya cara untuk menjangkau lokasi hanya menggunakan helikopter. (Juho Valta/UNDP Papua New Guinea via AP)