Internasional

Israel Bombardir Rafah Tanpa Ampun, Puluhan Pengungsi Palestina Tewas

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Senin, 27/05/2024 19:50 WIB
Foto: Api berkobar menyusul serangan Israel di wilayah yang diperuntukkan bagi pengungsi Palestina, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah di Jalur Gaza selatan, dalam gambar diam yang diambil dari sebuah video, 26 Mei 2024. (REUTERS/Reuters TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel kembali mengirim rudal ke wilayah Rafah di Gaza. Serangan Tel Aviv itu menghantam area Tel As-Sultan di Rafah bagian barat yang dipenuhi ratusan ribu pengungsi.

Para saksi mengatakan kepada media lokal bahwa setidaknya delapan rudal menghantam kamp tersebut pada Minggu (26/5/2024) sekitar pukul 20.45 waktu setempat.

Serangan tersebut menyebabkan kebakaran besar, yang berhasil dipadamkan oleh tim Pertahanan Sipil Palestina setelah sekitar 45 menit.


Selain menyebabkan kebakaran hebat, serangan tersebut juga menimbulkan korban tewas. Jumlah korban tewas mencapai 40 orang, sementara Reuters mengutip Ashraf al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 35 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.

Kantor berita Wafa, mengutip Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), mengatakan bahwa banyak dari warga Palestina yang meninggal "dibakar hidup-hidup" di dalam tenda mereka di daerah Tal as-Sultan.

"Kami merasa ngeri dengan peristiwa mematikan ini, yang sekali lagi menunjukkan bahwa tidak ada tempat yang aman," tulis kelompok tersebut di platform media sosial X, dan mengulangi seruannya untuk segera melakukan gencatan senjata.

Sementara itu, badan pengecekan fakta Sanad Al Jazeera mengatakan serangan itu menargetkan kamp Brix di sebelah barat kota Rafah. Foto udara yang diambil pada tanggal 24 Mei menunjukkan ratusan tenda di kawasan tersebut, yang dekat dengan gudang UNRWA.

Serangan Israel tersebut menyusul serangan roket pertama Hamas ke kota Tel Aviv di Israel dalam beberapa bulan terakhir.

Israel mengatakan delapan roket Hamas diluncurkan dari daerah Rafah, di mana pasukannya terus melakukan serangan darat meskipun ada perintah dari Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menghentikan operasi di sana.

Militer Israel mengatakan angkatan udaranya menyerang kompleks Hamas di Rafah dan serangan itu dilakukan dengan "amunisi yang tepat dan berdasarkan intelijen yang tepat".

Serangan tersebut menewaskan kepala staf Hamas untuk Tepi Barat dan pejabat senior lainnya yang berada di balik serangan mematikan terhadap warga Israel. Mereka menambahkan bahwa pihaknya sadar akan laporan bahwa "beberapa warga sipil di wilayah tersebut terluka" dan bahwa insiden tersebut "di bawah kendali".


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Operasi Darat & Udara Israel Tewaskan 30 Orang di Gaza