
Hidup di RI Tak Lagi Ribet! Layanan Publik Ada di Satu Aplikasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas membeberkan sederet keuntungan adanya INA Digital. Mulai dari efisiensi dana pengembangan digital hingga menghemat tenaga teknis nasional.
Sebelumnya Saat peresmian Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Summit 2024 dan Peluncuran GovTech Indonesia di Istana Negara, Senin (27/5/2024), Presiden Joko Widodo mengungkapkan fakta mengenai anggaran pembuatan aplikasi di instansi pemerintah mencapai Rp 6,2 triliun.
Sayangnya saat ini ada 27 ribu layanan publik yang dioperasikan tidak bekerja secara terintegrasi, sehingga mau distop.
"Tentu penghematan akan amat besar, tapi masih dihitung (nilai penghematan), tapi yang paling penting (pelayanan publik) rakyat ke depan lebih cepat mudah, murah dan transparan," kata Azwar Anas usai acara di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (27/5/2024).
Selain itu menurutnya dari aplikasi ini juga membuat penghematan 30% tenaga teknis nasional.
"Dari total ASN kita ke depan akan menghemat tenaga teknis nasional kurang lebih 30%, itu baru dari sisi tenaga belum efisiensi dari bandwidth, dan seterusnya," katanya.
Azwar juga menegaskan INA Digital bukan platform atau aplikasi baru. Melainkan sebuah portal dan sistem yang menginteroperabilitaskan aplikasi.
Menurut Azar ini juga merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo yang tidak menginginkan adanya aplikasi baru di kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah. Meski nantinya untuk akses masyarakat melalui super aplikasi yang menjadi portal masuk seluruh layanan.
"Iya nanti portal nasional itu lah yang jadi super apps-nya, jadi portal nasionalnya itu. Tapi yang penting presiden saat ini sudah me-launching INA Digital-nya dulu, karena ini akan menjadi badan yang menginteroprablitaskan dan ini bukan aplikasi baru. Ina Digital bukan platform juga bukan aplikasi," terangnya.
(emy/mij)
Next Article Ada SPBE Curang Kurangi Isi LPG 3 Kg, Pertamina Buka Suara