KBI Gandeng BRI Jadi Bank Penyimpan Dana Margin

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Senin, 27/05/2024 12:00 WIB
Foto: dok Kerja sama BRI dan KBI di Jakarta, (23/5/2024).

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bekerja sama dengan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) dalam rangka memperkenalkan sistem transaksi bursa berjangka melalui BRI.

Dalam kerja sama ini BRI berperan sebagai Bank Penyimpan Dana Margin (BPDM), sementara KBI berperan dalam menyediakan layanan atas penjaminan penyelesaian transaksi kontrak berjangka, resi gudang, pasar fisik komoditas, serta layanan informasi komoditas secara terintegrasi.

Direktur Retail Funding dan Distribusi BRI, Andrijanto mengatakan, kerja sama ini merupakan terobosan yang menandai langkah BRI menuju inovasi dalam melakukan transaksi bursa berjangka yang mudah, nyaman, dan inovatif kepada nasabahnya.


Keberadaan BRI sebagai BPDM memiliki fungsi antara lain tempat penyimpanan dana margin, di mana dana tersebut digunakan sebagai jaminan atau margin untuk melakukan transaksi.

Selain itu, keberadaan BRI sebagai BPDM juga mematuhi peraturan dan regulasi yang berlaku terkait dengan pengelolaan dana margin, termasuk persyaratan modal minimum dan perlindungan investor.

"Kerja sama ini tidak hanya menjadi momentum penting bagi BRI dan PT KBI, tetapi juga memperlihatkan dedikasi BRI untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabahnya. Dengan menjadi Bank Penyimpan Dana Margin (BPDM), kerja sama BRI dan PT KBI ini merupakan perwujudan kehadiran BRI untuk mempermudah segala transaksi khususnya transaksi bursa berjangka," ungkapnya dikutip dari keterangan tertulis, Senin (27/5/2024).

"BRI juga menjadi pilar penting dalam sektor perbankan di Indonesia, berdedikasi untuk meningkatkan inklusi keuangan, dan menyediakan solusi perbankan inovatif kepada beragam nasabahnya. Dengan warisan yang kaya dan komitmen terhadap keunggulan, BRI terus menjadi pelopor dalam industri keuangan yang pelayanannya dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat," tambah dia.

Andrijanto berharap, kehadiran BRI sebagai BPDM dapat menciptakan peluang alternatif dana pihak ketiga bagi BRI serta dapat memperkuat industri perdagangan komoditi berjangka yang lebih terpercaya, transparan, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global.

BRI dan KBI memiliki komitmen untuk senantiasa menghadirkan produk terkini yang tentunya aman, nyaman, dan inovatif.

"Dengan kerja sama yang akan berlangsung, perseroan berharap dapat menjawab tantangan dengan lebih baik, memberikan solusi yang tepat untuk nasabah, memberikan inspirasi yang positif bagi pihak-pihak lainnya serta senantiasa dapat memberi makna untuk Indonesia," tegasnya.

Direktur Utama KBI, Budi Susanto mengungkapkan dengan adanya kerja sama ini, ekosistem perdagangan komoditi berjangka menjadi lengkap dan memberikan lebih banyak opsi layanan transaksi bagi masyarakat. Sebagai lembaga kliring, KBI bertanggung jawab memastikan bahwa setiap transaksi berjalan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Selama tahun 2023, KBI telah melakukan kontrak berjangka dan derivatif lainnya sebanyak 7.830.098 lot di luar transaksi kontrak single stock yang sebesar 218.853 lot.

Sementara volume transaksi harian termasuk di dalamnya CFD tercatat sebesar 30.115,8 lot. Lalu untuk volume rata-rata harian di luar CFD atau Single Stock adalah sebesar 29.293,2 lot.

"Kerja sama ini merupakan komitmen kami dalam memperkuat ekosistem perdagangan komoditi berjangka di Indonesia. Kami yakin dengan dukungan BRI sebagai Bank Penyimpan Dana Margin akan semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa industri perdagangan komoditi berjangka di Indonesia semakin terpercaya dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global," imbuh Budi.


(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dukung Swasembada, Sistem Resi Gudang Perlu Diperluas