World Water Forum 2024

Disebut Sebagai Pelaksanaan Terbaik, Ini Serba-Serbi World Water Forum

rah, CNBC Indonesia
26 May 2024 15:00
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono (tengah) bersalaman dengan Deputy Minister of Water Arab Saudi Abdulaziz Alshaibani (kanan) disaksikan Presiden World Water Council Loic Fauchon (kiri) saat serah terima tuan rumah berikutnya dari Indonesia ke Arab Saudi pada upacara penutupan World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (24/5/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono (tengah) bersalaman dengan Deputy Minister of Water Arab Saudi Abdulaziz Alshaibani (kanan) disaksikan Presiden World Water Council Loic Fauchon (kiri) saat serah terima tuan rumah berikutnya dari Indonesia ke Arab Saudi pada upacara penutupan World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (24/5/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono secara resmi menutup perhelatan World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali pada Jumat (24/5/2024).

Basuki selaku Ketua Harian Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10 menyampaikan forum air dunia tersebut berjalan dengan lancar dan tidak ada gangguan apapun.

"Forum telah kita tutup. Telah kita tutup dengan selamat dan lancar, tidak ada gangguan apapun, peserta sehat semua, happy semua, semua lancar," ujarnya kepada awak media, dikutip Sabtu (25/5/2024).

Bahkan, jumlah peserta World Water Forum kali ini mencapai 64 ribu orang atau melampaui jumlah kunjungan forum air dunia di Brazil sebanyak 40 ribu orang.

Dia melanjutkan, tingginya jumlah kunjungan tersebut tak terlepas dari pesona Bali yang memiliki sejumlah keindahan alam sehingga memperkuat pariwisata di kawasan ini.

Di samping itu, Basuki menjelaskan sederet hasil capaian dari World Water Forum yang digelar pada 18-25 Mei 2024 di Bali. Pertama, World Water Forum ke-10 menghasilkan Deklarasi Menteri yang disahkan di akhir pertemuan tingkat menteri yang dihadiri oleh 106 negara dan 27 organisasi internasional. Deklarasi ini akan memberikan arah pengelolaan air berkelanjutan yang jelas di tengah tantangan global.

World Water Forum kali ini juga menghasilkan kesepakatan pembentukan Center of Excellence of Water Resources Management and Climate Resilience untuk meningkatkan kerja sama penanggulangan krisis air di wilayah selatan bumi, pulau-pulau kecil, dan negara berkembang.

Ada pula kesepakatan sebanyak 113 proyek dengan nilai US$ 9,4 miliar yang dicapai dalam World Water Forum 2024 ini. Proyek ini berkaitan dengan upaya mengatasi krisis air global.

Tidak hanya itu, World Water Forum ke-10 juga menghasilkan gagasan Hari Danau Sedunia sebagai bentuk perhatian atas upaya pelestarian danau yang berkelanjutan.

"Perlu ada kerja sama dan solidaritas dari seluruh negara dalam menjaga kelestarian air," tandas Basuki.

Adapun proyek-proyek yang di Indonesia mencakup percepatan penyediaan air minum bagi 3 juta rumah tangga. Kemudian ada proyek pengolahan air limbah domestik bagi 300 ribu rumah tangga.

Selain itu, ada pula studi atau kajian, technical assistant, research center, dan capacity development terkait pengelolaan air.

Kemudian ada beberapa pilot project maupun proyek utuh, serta bilateral maupun multilateral.

Ada juga proyek untuk penanganan banjir di beberapa daerah, seperti Palembang, daerah Pantura. Lalu ada juga di Makassar, pulau-pulau kecil, Jabodetabek, serta Sungai Brantas an Sungai Citarum.

Presiden World Water Council, Loic Fauchon turut mengapresiasi keberhasilan Indonesia dalam mempersiapkan kegiatan selama dua tahun yang disebutnya sangat profesional. Karena biasanya World Water Forum dilakukan dalam tiga tahun sekali, namun Indonesia hanya memiliki waktu persiapan dua tahun. Bahkan ia menyebutkan penyelenggaraan World Water Forum ke-10 ini menjadi yang terbaik sejak World Water Forum digelar 30 tahun lalu.

Fauchon juga mengapresiasi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang telah membuktikan komitmennya mendorong persoalan air, khususnya hak atas air untuk semua orang ke level yang lebih tinggi.

"Sekarang kita harus menjadi petarung, atau lebih baik lagi, menjadi seorang pejuang. Menjadi pejuang air, bersama-sama. Saya ingin menyerukan kewajiban untuk menjaga alam dan menyediakan air untuk satu sama lain," ujar Fauchon.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan World Water Forum harus menjadi aksi nyata negara dunia untuk merevitalisasi aksi nyata dan komitmen bersama dengan berbagi pengetahuan, yang mendorong solusi inovatif, dan mewujudkan manajemen sumber daya air terintegrasi.

Presiden menegaskan air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya sangat berharga.

"Tanpa air tidak ada makanan tidak ada perdamaian tidak ada kehidupan. No water, no life, no growth," ungkap Jokowi.

Untuk informasi lebih lengkap terkait gelaran World Water Forum ke-10 dapat menyambangi website resmi World Water Forum.

 


(rah/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Di World Water Forum ke-10, RI Usung Hydro-Diplomacy

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular