Israel Sabotase Penangkapan Netanyahu, Uni Eropa Beri Perintah Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE), Josep Borrell, mengatakan Israel dan beberapa negara Eropa berusaha mengintimidasi hakim Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terkait surat penangkapan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu. Hal ini disampaikan dalam sebuah pernyataan, Jumat (24/5/2024).
Dalam pernyataannya, Borrell menjelaskan bahwa ICC tidak boleh diintimidasi dan dipengaruhi. Ia terus meminta agar semua pihak mau mematuhi keputusan pengadilan itu.
"Jaksa hanya melakukan tuduhan dan pengadilan akan memutuskan," kata Borrell kepada televisi Spanyol TVE. "Sementara itu, saya meminta semua orang, mulai dari pemerintah Israel dan beberapa negara Eropa, untuk tidak mengintimidasi para hakim."
"Jangan mengancam mereka, jangan mencoba mempengaruhi keputusan mereka, terkadang dengan ancaman dan diskualifikasi yang sangat keras," tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Jaksa ICC Karim Khan mengumumkan pada hari Senin bahwa dia telah mengajukan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, serta tiga pemimpin Hamas.
Hal ini pun memicu reaksi yang beragam. Dari Israel, Netanyahu dan kementeriannya menyebut keputusan ini merupakan sesuatu yang blunder, menyebut bahwa aksi menyamakan mereka dengan Hamas adalah kesalahan besar.
"Saya menolak jaksa penuntut di Den Haag yang membandingkan Israel yang demokratis dan pembunuh massal Hamas," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, mengacu pada kota di Belanda tempat pengadilan tersebut bermarkas.
"Dengan keberanian apa Anda berani membandingkan monster Hamas dengan tentara IDF (tentara Israel), tentara paling bermoral di dunia? Ini seperti menciptakan kesetaraan moral setelah 11 September antara Presiden (George W) Bush dan Osama bin Laden, atau selama Perang Dunia II antara FDR (Franklin D Roosevelt) dan Hitler."
Selain itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan bahwa keputusan ICC untuk menangkap Netanyahu sangatlah keterlaluan. PM Hongaria Viktor Orban juga menyebut keputusan tersebut merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima.
Meski begitu, Prancis mengatakan pihaknya akan mematuhi keputusan ICC soal penangkapan Netanyahu. Hal serupa juga disampaikan oleh Jerman.
(fab/fab)