World Water Forum 2024

Beda Nasib: 15 Danau di RI Kondisi Kritis, di Negara Ini Jadi Devisa

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Kamis, 23/05/2024 15:41 WIB
Foto: Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja saat konferensi pers di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), ITDC Nusa Dua, Kamis (23/5/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Badung, CNBC Indonesia - Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra S Atmawidjaja mengungkapkan, setidaknya ada 15 danau kritis di Indonesia. Padahal, ekosistem danau di luar negeri justru dijadikan sumber devisa.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berupaya melalui berbagai kerjasama di level internasional hingga aksi di tingkat lokal untuk menjaga danau Indonesia menjadi lebih berkelanjutan (sustainable).

"Di Indonesia, danau-danau mengalami tantangan yang berat, berbagai danau statusnya kritis, ada 15 danau kritis. (Sedangkan) di berbagai negara, danau ini dijadikan sumber devisa, seperti di Jepang, Swiss, Jerman dan berbagai negara dunia, danau ini adalah aset alam yang luar biasa yang harus kita rawat," kata Endra dalam konferensi pers World Water Forum ke-10, Kamis (23/5/2024).


Endra mengatakan, danau merupakan ekosistem penampungan air alami yang tentunya harus terus dijaga dan dirawat.

Hal itu yang melatarbelakangi Indonesia menginisiasi kepada dunia pentingnya menetapkan hari danau, untuk bisa menjadi pengingat serta menjadi program-program yang nantinya mungkin bisa disalurkan ke beberapa negara agar mempertahankan ekosistem yang dinilai unik ini.

"Kita membutuhkan penetapan hari danau, dan hari danau ini tentunya menjadi isu di berbagai negara yang memiliki danau. Danau yang kita tahu ini adalah ekosistem yang unik, ekosistem yang bukan hanya untuk manusia tapi juga untuk berbagai biodiversity di situ, dan kita tahu kalau danau ini tampungan air alami yang sangat besar," ucapnya.

Adapun fungsi dari danau itu sendiri, katanya, untuk menjadi motor security, di mana saat musim hujan daerah sekitarnya tidak kebanjiran, dan selama musim kemarau juga tidak mengalami kekeringan.

"Kita bersusah payah membangun bendungan sangat mahal. Jadi ini saya kira penting, permasalahan air bisa kita kendalikan dengan tampungan air alami (danau) tadi," pungkasnya.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pajak Emas Bullion Bank - Bali Destinasi Favorit Kartel Narkoba