Sri Mulyani Buka Suara Soal Dampak Presiden Iran Tewas ke Ekonomi RI

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
22 May 2024 12:25
Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyampaikan pemaparan saat diskusi panel di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Selasa (21/5/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyampaikan pemaparan saat diskusi panel di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Selasa (21/5/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tragedi nahas Presiden Iran Ebrahim Raisi dikhawatirkan dapat menimbulkan gejolak ekonomi global, khususnya harga minyak. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun buka suara mengenai hal ini.

"Kita lihat nanti saja bacaannya secara lengkap ketika kita bahas dengan DPR," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (22/5/2025).

Sri Mulyani mengungkapkan dalam dua minggu ke depan akan membahas Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEMPPKF) di Parlemen. Menurutnya tragedi itu juga nantinya akan menjadi masukan dan pandangan dalam asumsi makro ekonomi Indonesia ke depan, termasuk kurs rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat.

"Dalam pembahasan itu nanti asumsi makro bakal dibahas, nilai tukar, inflasi, nilai suku bunga, harga minyak, nanti itu bakal jadi forum formal yang membahas dari berbagai sudut pandang. Perubahan yang terjadi di dunia juga kan akan cepat sekali dinamikanya. Jadi nanti dengan DPR kita akan dapat masukan dan pandangan yang paling aktual dari situasi terkini, termasuk indikator-indikator tadi yang saya sampaikan," kata Sri Mulyani.

Diketahui Iran masuk dalam jajaran produsen minyak terbesar di dunia di urutan ke tujuh pada tahun 2023. Berdasarkan data Energy Information Administration (EIA) Amerika Serikat (AS), pada tahun 2023 Iran mampu memproduksi minyak mentah sebesar 3,6 juta barel per harinya.

Untungnya, sejauh ini, pasar justru tidak terpengaruh oleh negara penghasil minyak utama setelah presiden Iran meninggal dalam kecelakaan helikopter.

Kebijakan perminyakan Iran seharusnya tidak terpengaruh oleh kematian mendadak presiden tersebut karena Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei memegang kekuasaan tertinggi yang berhak memutuskan semua urusan negara.

Mengutip data Refinitiv, harga minyak dunia acuan Brent pada penutupan perdagangan kemarin (21/5/2024) turun 1% ke US$82,88 per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) tercatat anjlok 0,68% ke US$79,26 per barel.

Sementara pada perdagangan hari ini (22/5/2024) hingga pukul 09.30 WIB minyak Brent terpantau melemah 0,63% ke% US$82,36 per barel dan WTI anjlok 1,14% ke US$78,12 per barel.

Sebelumnya sebuah helikopter yang membawa Raisi, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, dan pendampingnya mengalami kecelakaan di wilayah Varzaghan, provinsi Azerbaijan Timur.

Menurut outlet media Sepah yang dikelola IRGC, di antara mereka, terdapat pula tiga awak kapal, gubernur Provinsi Azerbaijan Timur, seorang imam, kepala keamanan Raisi, dan seorang pengawal.

Helikopter yang dinaiki Raisi jatuh di area pegunungan di perbatasan Iran dan Azerbaijan, tepatnya di 100 kilometer kota Tabriz, dekat sebuah desa bernama Tavil. Cuaca buruk diyakini menjadi salah satu penyebab kecelakaan.


(emy/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Serunya Pertemuan Sri Mulyani & Puan Maharani

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular