Internasional

Biden Pening, Harga BBM AS Kini Tembus Rp 57 Ribu Bikin Warga Kesal

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
22 May 2024 09:41
Ilustrasi Pompa bensin di Amerika. ( AP Photo/Chitose Suzuki/File Foto)
Foto: Ilustrasi Pompa bensin di Amerika. (ASSOCIATED PRESS/CHITOSE SUZUKI/File Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bakal menggelontorkan 1 juta barel BBM dari Cadangan Minyak Strategis (Strategic Petroleum Reserve/SPR) yang tersimpan di Timur Laut negara itu. Ini dilakukan guna mengurangi harga BBM di SPBU yang naik, jelang masa liburan AS, kemerdekaan AS 4 Juli dan liburan musim panas.

"Dengan melepaskan cadangan ini secara strategis di antara Memorial Day (hari pahlawan AS mulai tanggal 27 Mei) dan 4 Juli, kami memastikan aliran pasokan yang cukup ke tiga negara bagian dan timur laut pada saat orang Amerika sangat membutuhkannya," kata Menteri Energi Jennifer Granholm dalam sebuah pernyataan, dimuat CNBC International, Selasa, dikutip Rabu (22/5/2024).

Diketahui harga bensin berjangka AS telah menguat 19% tahun ini. Hal tersebut akibat pemotongan produksi OPEC dan kekhawatiran perang Israel-Hamas yang dapat memicu konflik Timur Tengah yang lebih luas di kawasan sehingga mengganggu pasokan.

Kenaikan harga energi ini memang sempat memicu spekulasi pada bulan April bahwa pemerintahan Biden mungkin akan memanfaatkan Cadangan Minyak Strategis di Texas dan Louisiana menjelang pemilihan presiden bulan November. Apalagi Penasihat Ekonomi Nasional Gedung Putih Lael Brainard mengatakan bulan lalu bahwa pemerintah federal AS akan "memastikan harga gas tetap terjangkau".

Harga bensin di rata-rata SPBU AS sekitar US$3,59 atau sekitar Rp 57.349 (Rp 15.990/US$) per galon, Selasa. Melansir World Atlas, 1 galon AS berisi 3,78 liter air atau benda cair lainnya.

Menurut asosiasi pengendara AS, AAA, harga ini sekitar 4 sen lebih tinggi dari rata-rata tahun lalu tetapi lebih rendah dari bulan lalu. Meskipun harga bensin telah turun selama sebulan terakhir, inflasi yang lebih luas masih membandel dan membuat konsumen kesal.

"Pengecer dan terminal akan menerima bensin paling lambat tanggal 30 Juni," kata Departemen Energi AS.

"Pasokan tersebut akan dilepaskan dalam jumlah 100.000 barel untuk memastikan proses penawaran kompetitif yang memaksimalkan dampak terhadap harga di pompa bensin," tambahnya.

Perlu diketahui, langkah baru Biden ke penjualan bensin AS ini terjadi ketika Cadangan Minyak Strategis Paman Sam telah jatuh ke level terendah dalam beberapa dekade. Pemerintahan Biden melepaskan 180 juta barel pada tahun 2022 ketika harga energi melonjak setelah invasi Rusia ke Ukraina.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geger Biden Sudah "Pikun", Dokumen Rahasia AS Terungkap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular