
13 Fakta Turbulensi Maut Singapore Airlines, Kronologi Terjun & Sebab

8.Pernyataan Singapore Airlines
Sementara itu maskapai Singapore Airlines mengatakan permintaan maafnya. Maskapai menyebut akan memberikan semua bantuan yang diperlukan ke penumpang.
"Kami sangat meminta maaf atas pengalaman traumatis yang dialami penumpang dan awak penerbangan kami dalam penerbangan ini. Kami memberikan semua bantuan yang diperlukan selama masa sulit ini," kata Singapore Airlines.
9.Pernyataan Boeing
Episode ini menandai drama terbaru yang melibatkan pesawat Boeing, setelah panel badan pesawat Alaska Airlines 737 MAX meledak pada bulan Januari serta dua kecelakaan fatal pada tahun 2018 dan 2019. Boeing mengatakan pihaknya "siap mendukung" Singapore Airlines.
Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga yang kehilangan orang yang dicintai, dan duka kami tertuju pada penumpang dan awak," kata Boeing melalui platform media sosial X.
10.Kesaksian Penumpang
Beberapa penumpang memberi kesaksian bagaimana situasi dalam pesawat tersebut kala turbulensi terjadi. Andrew Davis, penumpang asal Inggris menyebut pesawat "tiba-tiba jatuh" dan "sangat sedikit peringatan".
"Selama beberapa detik setelah pesawat terjatuh, terdengar teriakan yang mengerikan dan terdengar seperti bunyi gedebuk," katanya ke BBC Radio 5.
Ia menambahkan dirinya membantu seorang wanita yang "menjerit kesakitan" dengan "luka di kepalanya". Dia menggambarkan melihat orang-orang dengan luka di kepala dan telinga berdarah.
"Saya berlumuran kopi. Itu adalah turbulensi yang sangat parah," tegasnya.
Seorang warga Inggris lain, Allison Baker, yang putranta Josh berada dalam penerbangan mengaku sang putra mengirim pesan kepadanya bahwa dia sedang dalam "penerbangan gila" yang melakukan pendaratan darurat. Itu menakutkan," katanya.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi. Kami tidak tahu apakah dia selamat, itu sangat menegangkan. Itu adalah dua jam terpanjang dalam hidup saya," katanya.
![]() |
11.Singapura akan Lakukan Penyelidikan Penyebab
Kementerian Transportasi Singapura mengatakan akan mengirimkan penyelidik ke Bangkok. Sementara Presiden negara kota tersebut Tharman Shanmugaratnam mengatakan "kita harus berharap dan berdoa" agar korban cedera dapat pulih.
12.Penumpang Terlalu Santai & Sabuk Pengaman Tak Dipakai?
Sementara itu pengamat keselamatan ruang angkasa yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Anthony Brickhouse, mengatakan terlalu dini merinci mengapa ada korban tewas dan terluka. Namun ia menyinyalir mungkin penumpang terlalu santai di dalam penerbangan.
"Mengenai kejadian sebenarnya, masih terlalu dini untuk mengatakannya. Tapi menurut saya penumpang terlalu santai di dalam pesawat komersial," kata pakar itu.
"Saat kapten mematikan tanda sabuk pengaman, orang-orang benar-benar melepaskan sabuk pengamannya," tambahnya.
13.Perubahan Iklim?
Merujuk AFP lagi, para ilmuwan telah lama memperingatkan bahwa perubahan iklim kemungkinan akan meningkatkan turbulensi udara yang tidak terlihat oleh radar. Sebuah studi pada tahun 2023 menemukan durasi tahunan turbulensi udara jernih meningkat 17% dari tahun 1979 hingga 2020, dengan kasus yang paling parah meningkat lebih dari 50%.
(sef/sef)[Gambas:Video CNBC]
