Airlangga 'Safari' di Korea, Temui CEO LG, Lotte Chemical & Hyundai

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
21 May 2024 09:10
Pengusaha LG bertemu Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Ist
Foto: Pengusaha LG bertemu Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam lawatannya ke Korea Selatan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambangi beberapa perusahaan besar Negeri Ginseng. Perusahaan tersebut a.l. LG CNS, Lotte Chemical dan Hyundai.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu CEO LG CNS Shingyoon Hyun di Seoul, Korea Selatan, Senin (20/5/2024). Dalam kesempatan tersebut Menko Airlangga menyampaikan apresiasi kepada LG CNS yang telah menandatangani MOA dengan Sinar Mas Group untuk pendirian Joint Ventura (JV) PMA di bidang layanan konsultasi manajemen data center serta Information and Communication of Technology (ICT) yang ditargetkan pada selesai pada semester II-2024.

"Kami berharap agar Korea Selatan dapat meningkatkan investasinya di berbagai bidang, salah satunya di bidang pengembangan teknologi ini, termasuk juga untuk peningkatan SDM-nya dengan dukungan pelatihan di bidang teknologi tentunya," ungkap Menko Airlangga.

Adapun JV tersebut akan menyasar layanan ICT dalam pengembangan smart city, termasuk layanan konsultasi migrasi data berbasis cloud computing. Lebih lanjut, Menko Airlangga berharap agar LG CNS dapat menjaga dan mewujudkan komitmen pendirian data center JV ini pada semester II-2024.

Selanjutnya, Airlangga juga mengapresiasi komitmen LG CNS dalam mendukung pengembangan smart city di Indonesia. Lebih lanjut, LG CNS telah terlibat dalam perancangan Konsep Smart City untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) sejak Desember 2022 lalu. Proyek ini bertujuan untuk mengintegrasikan Artificial Inetelligence (AI), data, teknologi cloud dalam layanan pintar untuk IKN.

Ke depannya, LG CNS diharapkan dapat memperluas investasinya hingga ke Indonesia dan dapat menciptakan bisnis berkelanjutan dan mengembangkan perekonomian Indonesia melalui pembentukan platform teknologi terdepan.

Kemudian, Airlangga juga menemui CEO Hyundai Motor Group Euisun Chung dan mengapresiasi upaya Hyundai yang terlibat aktif dalam berbagai proyek hidrogen secara global, dimulai dari Indonesia dengan Waste-to-Hydrogen, hingga pemanfaatan limbah masyarakat lokal.

"Saya apresiasi upaya Hyundai yang secara aktif mengimplementasikan solusi jaringan HTWO (H2). Hal ini tidak hanya akan menguntungkan Indonesia, tetapi juga akan menguntungkan pasar ASEAN dalam jangka panjang, karena hidrogen dapat berperan penting dalam mendorong gerakan netralitas karbon dan pembangunan ekonomi," jelas Airlangga.

Untuk mendorong pengembangan proyek hidrogen Hyundai tersebut rencananya akan menggandeng BUMN yakni Pertamina. Pemerintah Indonesia saat ini juga sedang mengakselerasi pengembangan kendaraan listrik (EV) di Indonesia melalui penyusunan peta jalan pengembangan EV, pemberian berbagai insentif, dan pengembangan ekosistem EV di Indonesia.

"Hyundai juga merupakan salah satu produsen mobil listrik yang mumpuni, sehingga kami mendorong Hyundai memberikan peningkatan kapasitas bagi UMKM atau supplier lokal, atau engineer Indonesia untuk menguasai urusan EV, tidak hanya mobil, tapi mesin, serta turunannya seperti stasiun pengisian daya dan supaya Hyundai dapat lebih melibatkan pemasok lokal di daerah sekitar pabriknya," kata Airlangga.

Selain mempercepat pengembangan EV, pemerintah Indonesia juga mendorong percepatan transisi energi dari fosil ke energi ramah lingkungan seperti energi surya dan panas bumi, pengembangan teknologi rendah karbon dan efisiensi energi, serta pengembangan alternatif lain sumber energi, seperti pengembangan hidrogen untuk kendaraan.

Pemerintah Indonesia juga mendorong beberapa kesepakatan yang telah dilakukan pada Joint Committee Meeting on Economic Cooperation (JCEC) sebelumnya yang didukung oleh Hyundai seperti investasi Hyundai Motor pada kendaraan listrik Indonesia (pabrik mobil jadi, pabrik gabungan sel baterai, pabrik paket baterai, dan lain-lain).

Hyundai sedang membangun pabrik baterai untuk memproduksi kendaraan listrik yang dilengkapi sel baterai Indonesia pada 2024 ini. Pembangunan pabrik sel baterai tersebut dilakukan di Karawang, Jawa Barat, dan itu merupakan perusahaan patungan dengan LG Energy Solution yang akan mulai berproduksi komersial pada kuartal ketiga 2024.

Dalam kesempatan ini, Chairman Hyundai juga mengundang Menko Perekonomian untuk grand opening ceremony pabrik sel baterai dan produksi masal mobil listrik KONA di Bekasi, Jawa Barat pada Juni 2024 mendatang.

Airlangga juga menemui Chairman Lotte Chemical Shin-Dong bin. Seperti diketahui, telah mulai merealisasikan investasi PT Lotte Chemical Indonesia yakni pada pembangunan proyek kompleks petrokimia hilir atau LOTTE Chemical Indonesia New Ethylene Project (LINE Project), berupa naphtha cracker senilai puluhan triliun rupiah yang berlokasi di Kota Cilegon, Banten.

"Pembangunan pabrik petrokimia hilir oleh PT Lotte Chemical ini menjadi salah satu wujud investasi yang telah terealisasi secara riil, tentu saya sampaikan sangat mengapresiasi atas investasi ini," ujar Airlangga, Senin (20/5/2024).

Melalui kesempatan tersebut, Airlangga mengapresiasi realisasi investasi dan pembangunan kompleks pabrik petrokimia hilir yang dilakukan oleh Lotte Chemical. Investasi tersebut akan menyerap tenaga kerja hingga 15.000 orang pada masa konstruksi dan 1.300 orang pada saat operasi komersial. Pada kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke area pabrik pada September 2023 lalu, progress pembangunan sudah mencapai 73%.

Proyek pembangunan tersebut ditargetkan selesai dan dapat mulai beroperasi pada tahun 2025. Pabrik tersebut akan memiliki total kapasitas produksi sebanyak 3,1 juta ton per tahun, di mana target produksi tahun 2025 akan menghasilkan 1 juta ton ethylene, 520.000 ton propylene, dan 250.000 ton polypropylene per tahun.

Saat ini, Indonesia masih mengimpor produk kimia (ethylene, propylene, dan polypropylene) yang cukup signifikan. Kapasitas industri dalam negeri untuk produk-produk tersebut saat ini hanya mencapai 7,1 juta ton per tahun sehingga masih diperlukan upaya peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Oleh karena itu, Menko Airlangga berharap adanya proyek pembangunan pabrik PT Lotte Chemical Indonesia dapat mensubtitusi impor sehingga mampu menjadi stimulus bagi industri petrokimia hilir lokal dan mendukung penciptaan lapangan kerja baru.

"Dengan adanya investasi pembangunan pabrik PT Lotte Chemical ini kami berharap bisa menjadi stimulus untuk industri petrokimia di dalam negeri, selain itu juga diharapkan bisa mendorong lapangan-lapangan kerja yang baru untuk masyarakat," ungkap Airlangga.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Bos Hyundai Bicara Investasi Kendaraan Listrik di Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular