
Fakta Mengejutkan Helikopter Nahas Presiden Iran, Berumur 64 Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - Kecelakaan helikopter menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi serta rombongan termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian. Helikopternya jatuh Minggu sore waktu setempat di area pegunungan di perbatasan Iran dan Azerbaijan, tepatnya di 100 kilometer kota Tabriz, dekat sebuah desa bernama Tavil.
Analis militer Cedric Leighton menyebut Raisi kemungkinan besar bepergian dengan helikopter Bell 212 yang mulai beroperasi pada akhir tahun 1960. Ini diperoleh sebelum Revolusi Iran.
"Helikopter ini pertama kali diperkenalkan pada periode terakhir pemerintahan Shah pada tahun 1976 dalam bentuk komersial dan sudah ada sebelumnya di militer AS, jadi awal mula helikopter jenis ini mungkin sudah ada sejak akhir tahun 1960an," kata Leighton, seperti dikutip CNN International, Senin (20/5/2024).
Pensiunan kolonel Angkatan Udara AS itu mengatakan bahwa saat ini sulit bagi Iran menemukan suku cadang Bell 212. Mungkin, tegasnya, ini menjadi faktor penyebab kecelakaan itu.
"Jadi suku cadang pasti akan menjadi masalah bagi Iran," tambahnya, menyebut helikopter itu pertama kali diproduksi di Amerika Serikat (AS) dan kemudian di Kanada.
"Dalam kasus khusus ini, saya pikir ini adalah pertemuan suku cadang, karena sanksi, ditambah cuaca yang sangat buruk selama beberapa hari terakhir di wilayah barat laut Iran. Semua itu, menurut saya, berkontribusi pada serangkaian insiden dan serangkaian keputusan yang dibuat oleh pilot dan bahkan mungkin presiden sendiri ketika harus menerbangkan pesawat ini... Dan sayangnya bagi mereka, akibatnya adalah kecelakaan ini," jelasnya.
Sebelum kecelakaan naas itu, Raisi memang tengah dalam perjalanan tugas ke perbatasan guna meresmikan sebuah proyek bendungan Qiz-Qalasi bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. Penyebab kecelakaan masih diselidiki meski sejumlah analis percaya ini terkait buruknya cuaca yang terjadi pada saat itu.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Helikopter Presiden Iran yang Jatuh, Buatan AS
