Sri Mulyani: RI Tak Akan Jadi Negara Maju Jika Ekonomi Tumbuh Cuma 5%

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
20 May 2024 15:10
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati saat menghadiri Rapat Paripurna DPR RI ke-17 masa Persidangan V Tahun Sidang 2023 - 2024. (Tangkapan Layar Youtube DPR RI)
Foto: Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati saat menghadiri Rapat Paripurna DPR RI ke-17 masa Persidangan V Tahun Sidang 2023 - 2024. (Tangkapan Layar Youtube DPR RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui pertumbuhan ekonomi yang terus menerus bergerak di kisaran 5% tak akan mampu merealisasikan Indonesia sebagai negara maju, sesuai Visi Indonesia Emas 2045.

Menurutnya, untuk mencapai visi itu, pertumbuhan ekonomi harus mampu bergerak di kisaran 6% sampai dengan 8% per tahun. Hal ini ia sampaikan saat membacakan rancangan awal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terjaga di kisaran 5% di tengah berbagai guncangan dunia, perlu diakselerasi menjadi 6%-8% per tahun untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045," kata Sri Mulyani di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (20/5/2024).

Akselerasi pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini, menurut dia mensyaratkan keberlanjutan reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas serta tranformasi ekonomi yang telah konsisten dilakukan dalam 10 tahun terakhir.

"Kesinambungan dan sekaligus perbaikan kebijakan menjadi kunci bagi keberhasilan pencapaian Visi Indonesia Emas 2045. Kita tidak bisa lagi bergantung pada kebijakan yang bersifat business as usual," tegas Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan, untuk bisa meraih capaian pertumbuhan itu, transformasi ekonomi dengan mendorong peningkatan investasi produktif yang menciptakan nilai tambah tinggi sangat diperlukan.

"Untuk mewujudkan pertumbuhan yang tinggi dan inklusif, peningkatan kesejahteraan dan pemerataan antardaerah perlu ditopang APBN yang efisien, sehat dan kredibel," tutur Sri Mulyani.

Sri Mulyani menargetkan pertumbuhan ekonomi mulai 2025 sebesar 5,1%-5,5% untuk mencapai target pertumbuhan 6%-8%, . Ia memastikan terget pertumbuhan itu akan tercapai ditopang dengan terkendalinya inflasi, kelanjutan dan perluasan hilirisasi SDA, pengembangan industri kendaraan listrik, dan digitalisasi yang didukung oleh perbaikan iklim investasi dan kualitas SDM.

"Laju pertumbuhan ini diharapkan akan menjadi fondasi yang kuat untuk pertumbuhan yang lebih tinggi dalam beberapa tahun ke depan," ungkapnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Was-Was Harga Beras Meroket

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular