Bos Pengusaha Ungkap Alasan Pabrik Legendaris RI Terpaksa Tutup

Redaksi, CNBC Indonesia
19 May 2024 21:45
Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani saat konferensi pers KLINGKING FUN 2024, Pesta Diskon Anti Golput di Jakarta, Kamis (1/2/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani saat konferensi pers KLINGKING FUN 2024, Pesta Diskon Anti Golput di Jakarta, Kamis (1/2/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup setelah 30 tahun beroperasi. Sebagaimana diketahui, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mendirikan pabrik itu pada 1994.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, tutupnya pabrik legendaris itu disebabkan permintaan yang turun baik dari dalam maupun luar negeri, sedangkan beban biaya terus meningkat.

"Pada akhirnya perusahaan seperti Bata walaupun sudah hadir begitu lama di Indonesia, dia tetap harus melihat apakah masih feasible sebagai bisnis," kata Shinta saat ditemui wartawan di Kantor DPN Apindo Jakarta, dikutip Minggu (19/5/2024).

Shinta mengatakan industri alas kaki seperti Bata sebenarnya sudah mengevaluasi kondisi bisnis saat ini. Namun, kata dia, kondisi tersebut semakin memburuk dan akhirnya Bata tak bisa bertahan.

Ia menganggap, pemerintah perlu memperhatikan kondisi industri padat karya seperti industri alas kaki itu. Sebab, ia menganggap belakangan ini banyak investasi yang masuk justru bersifat padat modal yang minim menyerap tenaga kerja.

Selain itu, Shinta mengatakan kondisi geopolitik global tentu juga memengaruhi industri dalam negeri. Menurut dia, kondisi geopolitik yang panas membuat permintaan ekspor menjadi seret. Sementara di dalam negeri, daya beli masyarakat juga tertekan.

"Dengan kondisi seperti ini, daya beli pasti terjadi penurunan," katanya.

Meski demikian, Shinta tetap mengapresiasi pemerintah yang terus memperkuat pondasi ekonomi Indonesia dengan cara menjaga inflasi dan menstabilkan nilai tukar Rupiah. Dia meyakini walaupun kondisi dunia serba tak tentu, perekonomian Indonesia akan mampu tumbuh di atas 5% pada 2024.

"Kita harus mengapresiasi apa yang sudah dilakukan pemerintah, namun kita juga harus bersiap," katanya.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Pengusaha Ungkap Biang Kerok Pabrik Sepatu Bata Tutup

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular