Basuki Sebut World Water Forum ke-10 di Bali Beda dari Sebelumnya

Denpasar, CNBC Indonesia - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut perhelatan internasional World Water Forum ke-10 ini berbeda dari acara World Water Forum sebelum-sebelumnya.
Ia menyebut baru kali ini, perhelatan World Water Forum ada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) para kepala negara. Hal ini, katanya, yang dimaksud sebagai Diplomatic Victory of Indonesia.
"Apa yang dimaksudkan dengan Diplomatic Victory, adalah baru kali ini di World Water Forum ada KTT. Jadi ada KTT kepala negara," kata Basuki kepada wartawan di Kura-kura Bali, Denpasar, Bali, Sabtu (18/5/2024).
Selain pertama kali ada KTT World Water Forum, lanjut Basuki, di perhelatan kali ini juga pertama kali digelar ministerial declaration, serta compendium.
"Artinya, ada concrete deliverables beberapa proyek yang ditandatangani pada World Water Forum ke-10 (tahun ini)," terang Basuki.
"Tiga hal itu yang menjadikan diplomatic victory of Indonesia dalam world water forum," sambungnya.
Lebih lanjut, Basuki mengatakan bahwa dirinya telah memberikan perintah untuk menyetop semua kegiatan pada pukul 17.00 WITA. Sebab, setelah itu akan karnaval di Nusa Dua, Bali.
"Besok hari Senin Pak Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) juga akan mengadakan karnaval untuk memberikan PKB (Pesta Kesenian Bali), itu untuk kayak kesenian Bali ya. Nanti semua hari Senin, semua pertemuan saya minta stop jam 17.00 (WITA), karena akan dimulai dengan karnaval di Nusa Dua," pungkasnya.
World Water Forum ke-10 diselenggarakan mulai hari ini Sabtu, 18 Mei sampai dengan 25 Mei 2024. Perhelatan ini merupakan pertemuan internasional yang melibatkan sejumlah pemangku kepentingan pada sektor sumber daya air, mulai dari pemerintah, parlemen, pemimpin politik, lembaga multilateral, politisi, akademisi, masyarakat sipil, pelaku usaha, dan lain sebagainya.
Pertemuan ke-10 di Bali bertema "Air untuk Kesejahteraan Bersama" dijadwalkan dihadiri oleh sekitar 35 ribu delegasi dari 193 negara di dunia.
Forum ini mengusung enam sub-tema utama yakni ketahanan dan kesejahteraan air, air untuk manusia dan alam, pengurangan dan pengelolaan risiko bencana, tata kelola, kerja sama, dan hidro-diplomasi, pembiayaan air berkelanjutan, dan pengetahuan dan inovasi.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-Siap, Masa Depan Air Global akan Ditentukan di Bali
