Impor Minyak RI Selama Januari-April Melejit, Tembus Rp191,15 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi impor minyak RI selama Januari-April 2024 mencapai 17.103.830,4 ton dengan nilai US$ 11,96 miliar atau Rp 191,15 triliun (asumsi kurs Rp 15.976 per US$).

Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 16.167.732,1 ton dengan nilai US$ 11,28 miliar atau Rp 180,25 triliun. Impor migas periode Januari-April tersebut terdiri dari:

1. Impor minyak mentah sebesar 5.251.291,3 ton senilai US$ 3.237.300.900, meliputi petroleum oils sebesar 4.814.391 ton senilai US$ 2.927.915.000, condensates sebesar 436.900,1 ton senilai US$ 309.382.800, produk lain minyak mentah US$ 19.000.

2. Hasil minyak sebesar 11.852.539 ton senilai US$ 8.727.408.400, meliputi Bahan Bakar Motor, Minyak Ringan sebesar 5.313.852,3 senilai US$ 4.236.309.100, BBM jenis Pertamax sebesar 5.207.624,9 ton senilai US$ 4.147.839.600, lainnya sebesar 106.227,4 ton senilai US$ 88.469.500.

3. Bahan Bakar Pesawat sebesar 395.646,1 ton senilai US$ 329.166.600 meliputi Aviation Gasoline (Avgas) sebesar 333 ton senilai US$ 559.500, Aviation Turbine (Avtur) sebesar 395.313,1 ton senilai US$ 328.607.200.

4. Bahan Bakar Diesel sebesar 2.568.834,4 ton senilai US$ 1.915.013.400 meliputi High Speed Diesel (HSD) sebesar 2.262.122,8 ton senilai US$ 1.755.078.100, Diesel lain sebesar 0,1 ton senilai US$ 12.000, Minyak Bakar sebesar 306.711,4 ton senilai US$ 159.934.000.

5. Hasil Minyak Lainnya sebesar 3.574.206,3 ton dengan nilai US$ 2.246.919.300.