Awas Asia Pecah! Kim Jong Un Kode Keras Mau Perang

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
16 May 2024 21:50
In this photo provided by the North Korean government, North Korean leader Kim Jong Un, center, supervises a test firing of a new multiple rocket launch system at an undisclosed place in North Korea on May 10, 2024. Independent journalists were not given access to cover the event depicted in this image distributed by the North Korean government. The content of this image is as provided and cannot be independently verified. Korean language watermark on image as provided by source reads:
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah baru pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, nampaknya jadi pertanda bala bantuan untuk Rusia. Dia menyebut, pihaknya telah mencapai target produksi persenjataan.

Hal tersebut diungkapkan Kim Jong Un saat inspeksi sistem rudal taktis, seperti dilaporkan media pemerintah setempat, dikutip dari Al Arabiya, Kamis (16/5/2024).

Meski puas dengan hasil produksi, dia juga menekankan perlu adanya perubahan penting dalam persiapan perang KPA (Korean's People Army).

"Secara khusus menekankan adanya perubahan penting pada persiapan perang KPA dengan melaksanakan rencana produksi tanpa gagal pada tahun 2024," tulis laporan kantor berita setempat, dikutip dari Al Arabiya, Kamis (16/5/2024).

Ucapan Kim Jong Un tersebut dilontarkan saat para analis mengatakan Korea Utara kemungkinan akan menguji dan meningkatkan produksi artileri dan rudal jelajah. Nantinya, senjata itu akan dikirimkan ke Rusia.

Hubungan Korut dan Rusia memang terus membaik selama beberapa waktu terakhir. Bulan lalu, misalnya, pihak Korea Utara berterima kasih setelah Moskow menggunakan hak veto pada Dewan keamanan PBB untuk memblokir pembaruan panel ahli yang memantau sanksi senjata internasional kepada rezim pemerintahan Kim Jong Un.

Di saat bersamaan, hubungan Korut dan Korea Selatan juga kian memburuk. Korea Selatan, bersama Amerika Serikat (AS), telah menuding Korut memasok senjata ke Rusia.

Korea Utara juga menyatakan negara tetangganya itu sebagai musuh utama. Bukan hanya itu, lembaga-lembaga untuk reunifikasi juga telah dilupakan.

Perang juga kemungkinan bisa pecah kapan saja. Sebab Korea Utara mengancam adanya perang bahkan hanya karena pelanggan teritorial sejauh 0,001 mm.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sah! Korea Utara Bantu Rusia di Perang Ukraina, Ini Buktinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular