
Potret 'Duet Maut', Xi Jinping Sambut Kedatangan Putin di China
Kedua pemimpin membahas "kemitraan komprehensif dan kerja sama strategis". Keduanya juga akan membahas "bidang-bidang utama pengembangan kerja sama Rusia-China"

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping menghadiri upacara penyambutan resmi di Beijing, China (16/5/2024). Putin berada di Beijing mulai Kamis hingga Jumat. Hal ini disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying dalam sebuah pernyataan. (Sputnik/Sergei Bobylev/Pool via REUTERS)

Sementara Kremlin mengatakan kedua pemimpin membahas "kemitraan komprehensif dan kerja sama strategis". Keduanya juga akan membahas "bidang-bidang utama pengembangan kerja sama Rusia-China" dan "bertukar pandangan mengenai isu-isu internasional dan regional". (Sputnik/Sergei Bobylev/Pool via REUTERS)

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ia mendukung rencana China untuk menyelesaikan krisis Ukraina secara damai, dan mengatakan Beijing memiliki pemahaman penuh tentang apa yang ada di balik krisis tersebut. (Sputnik/Sergei Bobylev/Pool via REUTERS)

Putin mengatakan Rusia tetap terbuka terhadap dialog dan perundingan guna menyelesaikan konflik yang telah berlangsung lebih dari dua tahun tersebut. Rencana China dan "prinsip-prinsip" lebih lanjut yang diumumkan oleh Presiden Xi Jinping bulan lalu mempertimbangkan faktor-faktor di balik konflik tersebut, kata Putin. (Sputnik/Sergei Bobylev/Pool via REUTERS)

Ini menjadi perjalanan pertama Putin ke luar negeri sejak terpilih kembali sebagai presiden pada Maret. Ini pun merupakan perjalanan kedua ke China dalam kurun waktu enam bulan. Perlu diketahui, China kini merupakan jalur kehidupan ekonomi penting bagi Rusia setelah Barat menjatuhkan sanksi atas serangan militernya di Ukraina. (Sputnik/Sergei Bobylev/Pool via REUTERS)

Beijing telah menolak kritik Barat terhadap hubungannya dengan Moskow. Pemerintah Xi Jinping bahkan memuji kemitraan "tanpa batas" keduanya karena negara tersebut menikmati impor energi Rusia yang murah dan akses terhadap sumber daya alam yang melimpah, termasuk pengiriman gas yang stabil melalui pipa Power of Siberia. (Sputnik/Sergei Bobylev/Pool via REUTERS)