Prabowo Bakal Setop Impor Solar, Ganti dengan Ini

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
16 May 2024 13:20
Presiden terpilih Prabowo Subianto di acara Qatar Economic Forum. (Instagram/Prabowo)
Foto: Presiden terpilih Prabowo Subianto di acara Qatar Economic Forum. (Instagram/Prabowo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Terpilih RI 2024/2029 Prabowo Subianto buka-bukaan, bahwa Indonesia hingga saat ini masih mengimpor Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya solar hingga US$ 20 miliar setara Rp 318,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.942 per US$) per tahunnya.

Dengan besarnya impor BBM jenis solar ke Indonesia, Prabowo secara tegas menyebutkan, ke depan Indonesia akan beralih dari penggunaan energi fosil khususnya dari BBM pada sumber energi yang lebih 'bersih' seperti menggunakan bahan bakar yang berbasis nabati.

"Kami ingin beralih ke bahan bakar ramah lingkungan secepatnya, kami ingin memproduksi solar dari minyak sawit dan ini akan menjadi pendorong pertumbuhan yang sangat kuat," jelasnya dalam Qatar Economic Forum, dikutip Kamis (16/5/2024).

Prabowo mengungkapkan bahwa setiap tahunnya Indonesia mengimpor BBM jenis solar dengan nilai US$ 20 miliar. Prabowo optimis Indonesia akan lebih menghemat pengeluaran jika beralih pada sumber bahan bakar dari nabati atau biofuel. "Kami mengimpor bahan bakar diesel senilai US$ 20 miliar setiap tahun. Jadi bisa dibayangkan penghematan yang akan kita dapatkan ketika beralih ke biofuel," ungkapnya.

Asal tahu saja, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan Indonesia mengimpor Solar atau HSD pada periode Januari-Februari 2024 secara volume mencapai 1,2 juta ton dengan nilai mencapai US$ 939,1 juta. Adapun mayoritas HSD diimpor dari Singapura, Uni Emirat Arab, Malaysia, dan lainnya.

Adapun nilai impor minyak mentah RI selama periode Januari-Februari 2024 mencapai US$ 1,5 miliar atau Rp 25,5 triliun, dengan volume 2,6 juta ton.

Berdasarkan data BPS, impor minyak mentah RI mayoritas berasal dari Arab Saudi, Angola, Nigeria, Amerika Serikat, Australia, dan negara lainnya. Berikut data impor minyak mentah RI hingga Februari 2024:

1. Arab Saudi secara volume sebesar 735 ribu ton dengan nilai mencapai US$ 439 juta.

2. Angola secara volume sebesar 618,3 ribu ton dengan nilai mencapai US$ 350 juta.

3. Nigeria secara volume sebesar 503 ribu ton dengan nilai mencapai US$ 296 juta.

4. Amerika Serikat secara volume 214 ribu ton dengan nilai mencapai US$ 139 juta.

5. Australia secara volume 153 ribu ton dengan nilai mencapai US$ 102 juta.

6. Lainnya secara volume 413 ribu ton dengan nilai mencapai US$ 243 juta.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Bongkar Impor Solar RI Capai Rp 318,8 Triliun Tiap Tahun!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular