Ternyata! RI Pernah Surplus Neraca Dagang 152 Bulan Beruntun

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Rabu, 15/05/2024 13:54 WIB
Foto: Deputi Bidang Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini (Dok BPS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus terpanjang di Indonesia sepanjang sejarah terjadi selama 152 bulan berturut-turut, yakni pada Juni 1995-April 2008.

"Jadi surplus beruntun ini pernah terjadi juga sebelumnya dan terlama periode Juni 1995 - April 2008," kata Deputi Bidang Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini, dalam rilis BPS, Rabu (15/5/2024).

Jika dilihat dari periodenya, ini adalah periode booming komoditas. Adapun, pada periode itu, Indonesia bergantung pada komoditas mentah dari sumber daya alam, termasuk tambang.


Saat ini, neraca perdagangan Indonesia mencetak surplus ke-48 bulan beruntun sejak Mei 2020. Nilai kumulatif surplus neraca perdagangan mencapai US$ 157,21 miliar.

"Neraca perdagangan barang Indonesia telah surplus selama 48 bulan beruntun atau selama 4 tahun sejak Mei 2020," tegasnya.

Dengan catatan BPS ini, maka surplus periode Juni 1995-April 2008.

Tiga negara penyumbang surplus neraca perdagangan Indonesia selama 48 bulan terakhir secara akumulasi a.l. Amerika Serikat sebesar US$ 54,24 miliar, India sebesar US$ 48,74 miliar dan Filipina sebesar US$ 34,81 miliar.

Sementara itu, tiga negara penyumbang defisit neraca perdagangan Indonesia sepanjang periode 48 bulan terakhir a.l. Brasil US$ 9,64 miliar, kemudian Singapura US$ 18,91 miliar dan Australia sebesar US$ 21,35 miliar.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekonom Kaget Dengan Data PDB, Sri Mulyani Tegaskan Percaya BPS