
Jangan Kaget! Bukan Cuma BBM, RI Juga Impor Emas dari Singapura

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sampai saat ini masih menggantungkan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk memunuhi kebutuhan dalam negeri. Setidaknya, terdapat beberapa negara tujuan impor BBM untuk Indonesia tak terkecuali Singapura.
Tapi ternyata tak cuma BBM, Indonesia juga mengimpor logam mulia permata dan perhiasan ke negara tersebut. Intip datanya..
Untuk impor minyak bumi, mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, secara nilai impor minyak bumi terbesarnya berasal dari Singapura mencapai US$ 10,3 miliar dengan berat bersih 10,9 juta ton.
Posisi ke-2 yaitu Malaysia mencapai US$ 6,2 miliar dengan berat bersih 6,7 ton. Posisi selanjutnya yaitu Arab Saudi dan disusul dengan Nigeria.
Secara jumlah keseluruhan, Indonesia mengimpor minyak bumi pada 2022 mencapai 47,74 juta ton atau US$ 40,41 miliar setara dengan Rp 656,76 triliun (Kurs: Rp 16.250/US$)
Impor BBM dan minyak mentah sejatinya pernah diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam pernyataannya di Kantor Ditjen Migas pada Jumat (19/4/2024).
Produksi minyak nasional saat ini hanya mencapai sekitar 600 ribu barel per hari, sementara kebutuhan mencapai 840 ribu barel per hari. Kekurangan tersebut harus ditutupi melalui impor, dengan 240 ribu barel per hari berasal dari minyak mentah dan 600 ribu barel per hari dari BBM.
Sama halnya dengan BBM, Indonesia juga mengimpor emas berbentuk emas batangan. Paling banyak dari Australia tak terkecuali juga dari Singapura.
Secara rinci Deputi Bidang Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menjelaskan, impor logam mulia Indonesia mencapai 2.018 ton atau US$ 814 juta. "Impor logam mulia perhiasan dan permata Januari April 2024 paling besar dari Australia dengan nilai US$ 242,16 atau 29,76%," jelasnya.
Berikut daftar negara asal impor
- Australia US$ 242,16 juta (29,76%)
- Hong Kong US$ 184,39 juta (22,66%)
- Swiss US$ 130,58 juta (16,05%)
- Singapura US$ 91,07 juta (11,19%)
- Negara lainnya US$ 165,3 juta (20,33%)
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gak Cuma Singapura & Malaysia, RI Impor BBM dari Negara Ini
