2 Raksasa Berebut Pasar Eropa, AS Diam-Diam 'Tendang' China di Jerman

Jakarta, CNBC Indonesia - Posisi China, yang bertahun-tahun menjadi mitra dagang utama Jerman, diam-diam telah diambil alih Amerika Serikat (AS). Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah ekspor dan impor antara kedua negara tersebut.

Antara Januari dan Maret 2024, gabungan ekspor dan impor Jerman dan AS berjumlah 63 miliar euro atau sekitar Rp1.090 triliun. Sementara itu, perdagangan antara Jerman dan China berada di bawah 60 miliar euro.

Kepala penelitian makro global di ING Research, Carsten Brzeski, menyebut ada beberapa faktor berperan dalam perubahan tersebut.

"Pergeseran ini disebabkan oleh beberapa faktor: pertumbuhan yang kuat di AS telah meningkatkan permintaan terhadap produk-produk Jerman. Pada saat yang sama, pemisahan dari China, melemahnya permintaan domestik di China dan kemampuan China memproduksi barang-barang yang sebelumnya diimpor dari Jerman (terutama mobil) mengurangi ekspor Jerman ke China," katanya, seperti dikutip CNBC International, Senin (13/5/2024).

Kepala ekonom di Berenberg Bank, Holger Schmieding, menyebut China telah menjadi mitra dagang terbesar Jerman selama bertahun-tahun, namun kesenjangan antara China dan AS menyempit dalam beberapa tahun terakhir. AS juga telah lama menjadi pasar yang lebih besar bagi ekspor Jerman dibandingkan China.

Meskipun pangsa ekspor Jerman dari AS meningkat dalam beberapa tahun terakhir, pangsa pasar China mengalami penurunan.

"Perekonomian China sedang terpuruk dan perusahaan-perusahaan Jerman menghadapi persaingan yang lebih ketat dari perusahaan-perusahaan Tiongkok yang disubsidi," kata Schmieding, menambahkan bahwa perbedaan utamanya adalah saat ini AS juga menjadi lebih penting dalam hal impor.

Bulan lalu, survei yang dilakukan oleh lembaga ekonomi Jerman Ifo menemukan bahwa jumlah perusahaan yang menyatakan mereka bergantung pada China turun dari 46% pada Februari 2022 menjadi 37% pada bulan Februari 2024. Hal ini terkait dengan lebih sedikitnya perusahaan yang mengandalkan input dari pabrikan China.