Internasional

Tetangga RI Sahabat Israel Tolak Palestina Jadi Anggota Tetap PBB

luc, CNBC Indonesia

13 May 2024 10:20

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada para delegasi di Majelis Umum PBB, di mana pemungutan suara mengenai resolusi gencatan senjata diperkirakan akan dilakukan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 12 Desember. 2023. (REUTERS/Eduardo Munoz) — Foto: Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada para delegasi di Majelis Umum PBB, di mana pemungutan suara mengenai resolusi gencatan senjata diperkirakan akan dilakukan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 12 Desember. 2023. (REUTERS/EDUARDO MUNOZ)

Jakarta, CNBC Indonesia - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah melakukan pemungutan untuk mendukung Palestina menjadi anggota penuh organisasi dunia tersebut pada akhir pekan lalu

Adapun pemungutan suara ini tak akan berpengaruh pada status Palestina karena keputusan yang mengikat harus diambil di Dewan Keamanan PBB. Bulan lalu, Amerika Serikat (AS) memveto upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh.

Dalam pemungutan suara 'simbolis' terbaru itu, mayoritas negara menyatakan bahwa Palestina memenuhi syarat untuk bergabung dan merekomendasikannya kepada Dewan Keamanan PBB.

Baca:

Israel Kewalahan Lawan Hamas, Pertempuran Sengit Pecah di Seluruh Gaza

Sebanyak 143 negara menyatakan setuju, 25 abstain, dan 9 negara menentang. Adapun salah satu tetangga RI, Papua Nugini, menjadi negara yang menolak pengakuan Palestina sebagai anggota penuh PBB.

Adapun hubungan Papua Nugini dan Palestina memang tidak harmonis. September lalu, Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk pembukaan kedutaan Papua Nugini di Yerusalem sebagai "agresi" dan "pelanggaran" hukum internasional.

Berikut rincian negara yang menentang pengakuan Palestina dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB.