Geger Suku Cadang Boeing Cacat: Banyak Bagian Bengkok!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
09 May 2024 14:30
Ilustrasi Boeing. (AP Photo/Reed Saxon)
Foto: Ilustrasi Boeing. (AP Photo/Reed Saxon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Boeing kembali diguncang isu miring. Terbaru ialah kabar pasokan suku cadang perusahaan produsen pesawat asal Amerika Serikat itu yang cacat serius selama ini.

Kesaksian ini disampaikan oleh Santiago Paredes, seorang Quality Inspector Spirit AeroSystems di Kansas yang menjadi perusahaan pemasok suku cadang terbesar untuk Boeing.

Santiago mengatakan kepada BBC bahwa dia sering menemukan hingga 200 cacat pada suku cadang yang disiapkan untuk pengiriman ke Boeing. Ia mengatakan, temuan ini ia peroleh selama bekerja di perusahaan pada 2010-2022.

"Saya menemukan banyak pengencang yang hilang, banyak bagian yang bengkok, kadang-kadang bahkan bagian yang hilang," kata dia dikutip Kamis (9/5/2024).

Boeing enggan berkomentar terhadap kesaksian Santiago. Sementara itu, manajemen Spirit AeroSystems membantah seluruh tuduhan mantan pegawainya itu.

Spirit AeroSystems dan Boeing kini masih dalam pengawasan ketat dari otoritas penerbangan AS. Terutama setelah masalah terakhir terjadi pada pesawat Boeing 737 Max yang digunakan oleh Alaska Airlines.

Sebagaimana diketahui, pesawat yang lepas landas dari Portland, Oregon, menuju Ontario, California itu mendarat darurat karena penutup pintu di badan pesawat jebol. Insiden itu terjadi awal tahun ini.

Insiden itu mendorong regulator AS, Administrasi Penerbangan Federal, untuk meluncurkan audit praktik produksi di kedua perusahaan. Ditemukan beberapa contoh di mana perusahaan gagal mematuhi praktik kontrol kualitas manufaktur.

Paredes mengatakan kepada BBC bahwa beberapa cacat yang dia identifikasi saat berada di Spirit kecil. Namun, ia sambil mengklaim bahwa dirinya selama ini berada di bawah tekanan untuk menjadi kurang ketat di perusahaan itu.

"Mereka selalu membuat keributan tentang mengapa saya menemukannya, mengapa saya melihatnya," katanya.

"Mereka hanya ingin produk dikirim keluar. Mereka tidak fokus pada konsekuensi pengiriman badan pesawat yang buruk. Mereka hanya fokus memenuhi kuota, memenuhi jadwal, memenuhi anggaran ... Jika angkanya terlihat bagus, keadaan badan pesawat tidak terlalu penting," tuduhnya.

Santiago bukan menjadi satu-satunya orang yang mengungkap cacat Boeing. Sebelum dia ada Joshua Dean yang mengungkap soal cacat produksi pada pesawat Boeing 737 MAX.

Namun, Joshua Dean meninggal dunia secara mendadak. Ia menjadi pelapor Boeing kedua yang meninggal pada tahun ini.

Semula, mantan auditor kualitas dari supplier Boeing yakni Spirit AeroSystems tersebut mengajukan pengaduan ke Federal Aviation Administration (FAA) dengan tuduhan "pelanggaran serius dan kotor yang dilakukan oleh manajemen kualitas senior pada lini produksi 737" di Spirit.

Pada tahun 2018 dan 2019, dua pesawat 737 Max terlibat dalam kecelakaan fatal yang menewaskan 346 orang. Dean sendiri dipecat oleh Spirit pada tahun lalu.

Ia lantas mengajukan pengaduan ke Departemen Tenaga Kerja dengan tuduhan bahwa pemecatannya merupakan pembalasan karena upayanya dalam meningkatkan masalah keselamatan.

Mengutip Guardian, Minggu (5/5/2024) Dean dirawat di rumah sakit setelah kesulitan bernapas. Dia diinkubasi dan menderita pneumonia dan infeksi serius sebelum meninggal dua minggu kemudian.

"Dia meninggal dunia kemarin pagi, dan ketidakhadirannya akan sangat terasa. Kami akan selalu mencintaimu Josh,"kata bibi Dean, Carol Dean Parsons melalui Facebook.


(arm/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Skandal Boeing Bikin Pusing Bos Maskapai, Ramai-Ramai Negosiasi Ulang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular