Pemerintah Mau Inflasi Lebih Rendah Lagi, 3% tidak Cukup!

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
06 May 2024 17:30
Harga cabai meroket di Pasar Kramat Jati bikin Mendag Zulhas kaget. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Ilustrasi bahan pokok. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan, angka inflasi harus terus terjaga demi kestabilan perekonomian Indonesia. Menurutnya, inflasi yang tinggi dapat menggerogoti daya beli masyarakat.

Suahasil menekankan, bahwa saat ini pemerintah berupaya menekan angka inflasi lebih rendah lagi di bawah 3%. "Saat ini, Indonesia di sekitar 3,0% kita cukup nyaman. Namun, kita ingin berharap bahwa bisa lebih rendah lagi supaya penghasilan masyarakat kita tidak tergerogoti, tidak berkurang akibat peningkatan harga yang tidak perlu," ungkapnya dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).



Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi April 2024 mencapai 0,25% secara bulanan (month to month). Sementara itu, inflasi tahunannya mencapai 3,0% (yoy) dan secara tahun kalender sebesar 1,19% (ytd). Tingkat inflasi bulanan pada April ini lebih rendah dari bulan sebelumnya dan dari posisi April 2023.

Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan kelompok pengeluaran penyumbang inflasi adalah transportasi dengan inflasi 0,93% dan andil 0,12%.

"Penyumbang utama inflasi dari transportasi adalah tarif angkutan udara andil 0,06% tarif angkutan antar kota andil 0,03% dan tarif kereta api andil 0,01%," kata Amalia, dalam rilis BPS, Kamis (2/5/2024).

Adapun, komoditas lainnya yang juga memberikan andil adalah bawang merah dengan andil 0,14%, emas perhiasan yang andilnya 0,08%, tomat dengan andil 0,04%, bawang putih andil 0,02%. Sementara konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 10 institusi memperkirakan inflasi April 2024 akan mencapai 0,33% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm).

Hasil polling juga memperkirakan inflasi (year on year/yoy) akan berada di angka 3,08% pada April. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan Maret 2024. Sebagai catatan, inflasi pada Maret 2024 tercatat 3,05% (yoy) dan 0,52% (mtm) sementara inflasi inti mencapai 1,77% (yoy).


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wamenkeu: Inflasi 2023 Bisa di Bawah 3%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular