
Petani Merapat! Usai El Nino BMKG Pastikan La Nina Datang, Ini Efeknya

Jakarta, CNBC Indonesia - Usai El Nino, Indonesia diprediksi bakal mengalami La Nina. Yang dapat memicu terjadinya peningkatan curah hujan.
Menurut BMKG, El Nino yang telah berlangsung selama 34 dasarian atau 340 hari itu, kini berangsur melemah dan menuju Netral.
"Tiga fase ENSO Samudra Pasifik adalah El Nino, Netral, La Nina. Kondisi El Nino memengaruhi pola iklim dan memberikan dampak berkurangnya curah hujan di Indonesia, menyebabkan musim kemarau menjadi lebih panjang dan kekeringan ekstrem di beberapa wilayah," tulis BMKG, dikutip Kamis (2/5/2024).
Menurut BMKG, ENSO atau El Nino-Southern Oscillation merupakan fenomena penyimpangan pola normal siklus iklim di Samudera Pasifik yang meliputi fase El Nino dan La Nina.
"Terdapat peluang 60% berakhirnya episode El Nino kemungkinan digantikan oleh munculnya La Nina pada periode Juni-Agustus. Meski kondisi Netral diperkirakan dapat bertahan setidaknya hingga bulan Juli," jelas BMKG.
BMKG menerangkan, La Nina memiliki dampak bersifat global, seperti peningkatan curah hujan di wilayah Pasifik Barat.
"Di Indonesia, pada periode Juni-Juli-Agustus, dampak La Nina diketahui berupa peningkatan curah hujan mencapai 20-40%. Beberapa lokasi bahkan dapat mencapai peningkatan hingga lebih 50%," sebut BMKG.
"La Nina telah menyebabkan cuaca ekstrem di Indonesia, yang berdampak pada terjadinya bencana banjir dan longsor," tulis BMKG.
El Nino Melemah
BMKG mencatat, anomali Sea Surface Temperature (SST) atau suhu permukaan laut pada dasarian II bulan April 2024 di wilayah 3.4 menunjukkan El Nino lemah dengan indeks +0,93.
Tak hanya El Nino, BMKG juga mencatat Indian Ocean Dipole (IOD) dilaporkan dalam kategori Netral dengan indeks +0,31 dan diprediksi bertahan hingga 5 bulan ke depan.
Sebagai informasi, kedua fenomena ini memicu musim kemarau dengan suhu panas dan kekeringan lebih ekstrem dibandingkan musim kemarau biasanya.
El Nino mulai terjadi pada Juni 2023 dan mencapai puncaknya pada Desember 2023. El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Peringatan BMKG: Warga RI Siap-Siap El Nino Usai, Berganti La Nina
