
Potret Demonstrasi Berubah Jadi 'Medan Perang' di Georgia
Kondisi di Georgia memanas. Demo besar-besaran melanda Negeri Kaukasus itu, dengan kepolisian mengambil tindakan tegas kepada pengunjuk rasa.

Kondisi di Georgia memanas. Demo besar-besaran melanda Negeri Kaukasus itu, dengan kepolisian mengambil tindakan tegas kepada pengunjuk rasa. (REUTERS/Irakli Gedenidze)

Mengutip The Guardian, Kamis (2/5/2024), para pendemo menyerukan penarikan rancangan undang-undang yang disebut sebagai aturan "agen asing". Menurut para kritikus, undang-undang ini sangat diwarnai pandangan anti-demokrasi dan terinspirasi oleh Rusia. (REUTERS/Irakli Gedenidze)

Pasukan keamanan menggunakan meriam air, gas air mata, dan granat kejut terhadap demonstran pada Selasa malam, yang memicu kritik dari kelompok hak asasi manusia. Enam puluh tiga pengunjuk rasa ditahan, menurut kementerian dalam negeri Georgia. (REUTERS/Irakli Gedenidze)

Ada banyak laporan mengenai kekerasan polisi, termasuk terhadap jurnalis. Aksi polisi kemudian viral setelah ketua oposisi utama Gerakan Nasional Bersatu, Levan Khabeishvili, dipukuli. (AP Photo/Zurab Tsertsvadze)

Jurnalis CNBC Indonesia yang berada di Tbilisi mengungkapkan demonstrasi lanjutan dimulai pada pukul 21.00 waktu setempat dan berakhir sebelum dini hari. Para demonstran didominasi dengan anak muda yang banyak membawa bendera Georgia. (REUTERS/Irakli Gedenidze)

Ribuan warga Georgia melakukan demonstrasi setiap malam sejak 17 April. Hari itu adalah hari ketika parlemen negara tersebut menyetujui pembahasan pertama rancangan Undang-undang "agen asing" yang kontroversial. (REUTERS/Irakli Gedenidze)