Internasional

RI Bakal Gabung 'Genk' Dagang Baru, Bukan BRICS Tapi Ini

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
01 May 2024 12:55
Bertemu dengan Menteri Negara Inggris Untuk Indo-Pasifik pada Kantor Luar Negeri, Persemakmuran & Pembangunan, Anne-Marie Trevelyan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan keinginan Indonesia bergabung ke dalam The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CP-TPP) atau perjanjian komprehensif dan progresif untuk kemitraan Trans-Pasifik. (Dok: Kemenko Perekonomian)
Foto: Bertemu dengan Menteri Negara Inggris Untuk Indo-Pasifik pada Kantor Luar Negeri, Persemakmuran & Pembangunan, Anne-Marie Trevelyan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan keinginan Indonesia bergabung ke dalam The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CP-TPP) atau perjanjian komprehensif dan progresif untuk kemitraan Trans-Pasifik. (Dok: Kemenko Perekonomian)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, melakukan kunjungan ke London, inggris, Rabu (1/5/2024). Dalam kunjungan itu, ia bertemu dengan Menteri Negara Inggris Untuk Indo-Pasifik pada Kantor Luar Negeri, Persemakmuran & Pembangunan, Anne-Marie Trevelyan.

Dalam rilis resmi Kemenko Perekonomian, Airlangga menyatakan keinginan Indonesia bergabung ke dalam The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) atau perjanjian komprehensif dan progresif untuk kemitraan Trans-Pasifik.

Diketahui CPTPP, dikenal sebagai TPP-11, karena beranggotakan 11 negara, sebuah perjanjian perdagangan antara Australia, Brunei, Kanada, Chili, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura dan Vietnam.

Perjanjian ini merupakan perkembangan dari Kemitraan Trans-Pasifik (TPP). Namun sayangnya tidak pernah diratifikasi karena penarikan diri Amerika Serikat (AS).

Airlangga menyatakan partisipasi aktif Indonesia dalam berbagai forum dan perjanjian internasional seperti, G20, ASEAN, RCEP, APEC, IORA, IPEF akan semakin membuka peluang kerjasama yang saling menguntungkan dan mendorong investasi. Maka itu, ia optimis penggabungan RI ke CPTPP akan sangat baik bagi peluang pertumbuhan ekonomi.

"Dari hasil tinjauan awal terhadap aturan 30 Bab CPTPP, sekitar 70% aturan domestik sudah selaras," ungkapnya.

Inggris sendiri bergabung ke CPTPP pada akhir Maret 2024. Ini menjadi kesepakatan perdagangan Inggris yang terbesar sejak Brexit.

"Indonesia akan belajar dari pengalaman Inggris saat bergabung dengan blok perdagangan itu," katanya lagi.

Dari sisi Inggris, Trevelyan mengatakan Indonesia harus mengambil kesempatan kerjasama yang luas untuk mendorong ekonomi domestik makin kuat. Maka itu, ia menegaskan London akan membantu RI untuk menjadi anggota CP-TPP, OECD, dan kelompok negara maju lainnya.

Lebih lanjut, Travelyan menyarankan untuk membangun kesamaan pandangan antara Indonesia dan CPTPP. Termasuk melibatkan sektor bisnis untuk memanfaatkan perjanjian perdagangan dan mendapatkan nilai tambah dalam jangka panjang.

"Kami siap berbagi pengalaman dan membantu menjalani proses aksesi," paparnya lagi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Berikan Restu, RI Bakal Masuk Geng Dagang Trans-Pasifik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular