Warning! PVMBG Sebut Potensi Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
30 April 2024 17:32
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, kembali erupsi. Status Gunung Ruang kembali naik jadi level IV atau awas. Gunung Ruang erupsi pukul 02.35 WIB pada Selasa (30/4/2024). (Instagram/pvmbg_)
Foto: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, kembali erupsi. Status Gunung Ruang kembali naik jadi level IV atau awas. Gunung Ruang erupsi pukul 02.35 WIB pada Selasa (30/4/2024). (Instagram/pvmbg_)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ruang Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, untuk tidak memasuki wilayah radius tujuh kilometer dari pusat kawah aktif. Hal tersebut menyusul adanya potensi tsunami yang bisa timbul kapan saja akibat erupsi Gunung Ruang.

Penyelidik Bumi Madya Hetty Triastuty menjelaskan bahwa Gunung Ruang kembali meletus pada 30 April pukul 01.15 WITA. Sehingga, Badan Geologi kembali menaikkan status Gunung Ruang dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).

Menurut Hetty dalam status level awas tersebut, PVMBG merekomendasikan penduduk untuk tidak memasuki wilayah radius tujuh kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.

Ia mengimbau agar penduduk yang bermukim di wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam jarak rekomendasi agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius tujuh kilometer.

"Kepada masyarakat Pulau Tagulandang khususnya yang bermukim di dekat Pantai agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar luruhan awan panas dan Tsunami akibat material erupsi yang masuk ke laut atau runtuhnya tubuh gunung api ke laut," ujar dia dalam konferensi pers, Selasa (30/4/2024).

Sebelumnya, peringatan potensi tsunami juga pernah dikeluarkan oleh PVMBG ketika Gunung ruang mengalami erupsi pada 17 April 2024 lalu. Namun bahaya peringatan tsunami kemudian dicabut seiring dengan aktivitas Gunung Ruang yang mulai menurun.

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengungkapkan pihaknya terus memantau perkembangan G. Ruang di lapangan. Sebab potensi tsunami yang disebabkan oleh lontaran material abu, awan panas dan guguran lava yang jatuh ke dalam laut bisa saja terjadi.

"Saya sudah perintahkan untuk pantau dari waktu ke waktu. Terus kami pantau termasuk kemungkinan itu (tsunami)," kata Wafid kepada CNBC Indonesia, baru-baru ini.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Isu Gas SO2 Usai Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Buka Suara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular