
BMKG Pelototi Potensi Tsunami Imbas Erupsi Gunung Ruang, Ini Hasilnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewaspadai potensi ancaman tsunami imbas erupsi Gunung Ruang yang kembali terjadi. Untuk itu, BMKG melakukan pengamatan/ monitoring muka laut di lokasi dekat Gunung Ruang.
Seperti diketahui, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali menaikkan status Gunungapi Ruang menjadi level IV atau 'Awas' per hari ini, Selasa (30/4) pukul 01.30 WITA. Peningkatan status tersebut dilakukan setelah gunungapi berjenis stratovolcano itu kembali meletus dan mengeluarkan kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari atas puncak yang disertai suara gemuruh dan gempa yang dirasakan secara terus menerus.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, BMKG secara intensif terus melakukan monitoring muka laut untuk antisipasi dan upaya deteksi dini tsunami. Hal itu dilakukan sejak mendapatkan laporan PVMBG terkait adanya aktivitas erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara pada hari Selasa 30 April 2024 dini hari sekitar pukul 00:30 WIB.
"Kita patut waspada dengan erupsi Gunung Ruang saat ini karena gunung ini memiliki catatan sejarah tsunami destruktif akibat erupsinya. Peristiwa tsunami Gunung Ruang pada tahun 1871 dilaporkan mencapai setinggi 25 meter dan menewaskan sekitar 400 orang," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (30/4/2024).
"Untuk itu sangat penting upaya BMKG dalam melakukan monitoring muka laut di sekitar Gunung Ruang saat erupsi," tambah Daryono.
Dalam melakukan fungsi operasional memonitor muka air laut, jelasnya, BMKG menggunakan peralatan Tide Gauge (TG) milik Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Automatic Weather System (AWS) Maritim milik BMKG di lokasi terdekat dengan Gunung Ruang. Seluruh peralatan monitoring muka laut ini terintegrasi dalam Sistem Indonesia Tsunami Non Tektonik (InaTNT).
Berikut hasil dari beberapa Stasiun Monitoring Muka Laut di lokasi terdekat G. Ruang, yang terus menerus diamati oleh BMKG sejak terjadi erupsi hingga saat ini:
1. Tide Gauge Siau, Pulau Siau - Muka Laut Normal
2. Tide Gauge Ngalipaeng, Kep. Sangihe - Muka Laut Normal
3. Tide Gauge Tahuna, Kep. Sangihe - Muka Laut Normal
4. Tide Gauge Petta, Kep. Sangihe - Muka Laut Normal
5. AWS Maritim BMKG Bitung, Bitung - Muka Laut Normal.
![]() Pemantauan muka laut untuk upaya deteksi dini tsunami akibat adanya aktivitas erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara pada hari Selasa (30/4/20240. (X/DaryonoBMKG) |
"Berdasarkan data hasil monitoring muka laut yang telah dilakukan BMKG di atas, tampak kondisi muka laut di seluruh lokasi stasiun menunjukkan bahwa erupsi Gunung Ruang tidak mengakibatkan perubahan signifikan muka air laut," kata Daryono.
Daryono mengatakan, penting bagi BMKG melakukan monitoring muka laut di sekitar Gunung Ruang saat erupsi dengan menggunakan sistem InaTNT sebagai upaya deteksi dini tsunami.
InaTNT merupakan sebuah sistem yang mengintegrasikan berbagai data observasi muka laut sekaligus dilengkapi algoritma detektor yang mampu mendeteksi anomali muka laut, yang merupakan fitur penting dalam deteksi dini tsunami.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penutupan Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang, Begini Peringatan BMKG