Pengusaha Investasi Rp401 T di RI Dalam 3 Bulan, Siapa Saja?

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
29 April 2024 17:15
Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan I Tahun 2024. (Tangkapan layar Youtube)
Foto: Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan I Tahun 2024. (Tangkapan layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Investasi yang masuk ke Indonesia pada kuartal I-2024 telah mencapai Rp 401,5 triliun, atau 24,3% dari target yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp 1.650 triliun pada tahun ini. Lantas dari mana saja investasi yang masuk itu?

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, investasi itu mayoritas berasal dari penyertaan modal asing (PMA) sebesar Rp sebesar Rp 204,4 triliun, sisanya dari PMDN atau investasi dalam negeri sebesar Rp 197,1 triliun.

"Tapi kalau saya jelasin satu-satu industrinya apa saja kalian nanti susah, tapi di Mei ini insya Allah ada peresmian pabrik baterai.," kata Bahlil saat konferensi pers di kantornya Jakarta, Senin (29/4/2024).

Meski enggan menyebutkan detail nama investor yang masuk, namun ia menekankan di antaranya adalah PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power yang telah selesai membangun pabrik sel baterai dengan kapasitas 10 giga watt dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

Selain itu, ia mengatakan, industri yang realisasi investasinya sudah masuk pada kuartal I-2024 itu juga ada di Maluku Utara dan Sulawesi. Lalu, ia mengatakan, Freeport juga sudah terus mengucurkan investasinya untuk menyelesaikan pembangunan pabrik smelternya di Gersik senilai US$ 3 miliar.

"Ini kan bukti dari pada realisasi investasi kita mendapat respons yang positif," ucap Bahlil.

Berdasarkan sektor usahanya, PMA didominasi oleh investasi industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya senilai US$ 2,75 miliar dengan total proyek 1.003, lalu pertambangan US$ 1,4 miliar dengan total proyek 772, dan transportasi, udang, dan telekomunikasi Rp 1,18 miliar sebanyak 2.501 proyek.

Untuk PMDN didominasi oleh investasi di sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp 30,21 triliun dengan total sebanyak 11.707 proyek, pertambangan Rp 21,22 triliun sebanyak 4.660 proyek, industri makan Rp 18,83 triliun untuk 5.549 proyek, dan jasa lainnya Rp 17,25 triliun untuk 22.705 proyek.

"Jadi gak bisa lagi kita bohong-bohong ini," tutur Bahlil.


(arm/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BKPM: Realisasi Investasi Q4 Tumbuh 16,2% Jadi Rp 366 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular