Video: Petani & Pengusaha Bantah Stok Gula Menipis Saat Harga Meroket

Jakarta, CNBC Indonesia- Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah menyelidiki sinyal kelangkaan dalam negeri meski stok masih mencukupi untuk satu bulan.

Di sisi lain, kenaikan harga gula di pasar internasional turut berdampak ke dalam negeri yang menyebabkan kesulitan pasokan gula impor ke dalam negeri.

Sekretaris Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI), Dwi Purnomo Putranto mengatakan selain tekanan supply imbas turunya produksi efek El Nino, hambatan impor hingga pelemahan Rupiah adanya faktor lain yang menyebabkan harga gula kian malah dan stok menipis.

Dimana persoalan psikologis dan ketidakpastian terkait besarnya stok yang dapat menimbulkan kepanikan pasar, sehingga dibutuhkan badan yang mampu menghimpun data stok gula hingga tingkat pedagang pasar.

Sementara Ketua Umum APTRI, Soemitro Samadikoen mengakui adanya tren penurunan produksi gula dan produktivitas tebu per hektar setiap tahunnya, namun adanya impor gula hingga di awal 2024 seharusnya ketersediaan gula dalam negeri mencukupi.

Oleh karena itu, APTRI Menilai data stok hanya 330 ribu ton dinilai tidaklah benar karena data ini hanya stok di pabrik gula bukan data konkrit yang ada di pasar.

Seperti apa kondisi stok dan produksi gula? Selengkapnya simak diaog Anneke Wijaya dengan Sekretaris Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI), Dwi Purnomo Putranto dan Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Soemitro Samadikoen dalam Profit, CNBC Indonesia (Jum'at, 26/04/2024)