Foto Internasional

"Planet Mars" Muncul di Negara Ini, Pemerintah Warning Warga

Reuters, AP, CNBC Indonesia
Kamis, 25/04/2024 11:05 WIB

Kabut kuning-oranye menyelimuti Yunani. Bak planet Mars warga kini diberi peringatan.

1/5 Warga mengabadikan momen gelombang debu yang tertiup angin dari gurun Sahara menutupi Athena dan kota-kota Yunani lainnya pada Selasa, (23/4/2024) waktu setempat. (AP Photo/Petros Giannakouris)

Seorang warga mengabadikan momen gelombang debu yang tertiup angin dari gurun Sahara menutupi Athena dan kota-kota Yunani lainnya pada Selasa (23/4/2024) waktu setempat. (AP Photo/Petros Giannakouris)

2/5 Warga mengabadikan momen gelombang debu yang tertiup angin dari gurun Sahara menutupi Athena dan kota-kota Yunani lainnya pada Selasa, (23/4/2024) waktu setempat. (AP Photo/Petros Giannakouris)

Peristiwa ini merupakan salah satu peristiwa terburuk terkait polusi debu yang melanda Yunani sejak 2018. (REUTERS/Louisa Gouliamaki)

3/5 Warga mengabadikan momen gelombang debu yang tertiup angin dari gurun Sahara menutupi Athena dan kota-kota Yunani lainnya pada Selasa, (23/4/2024) waktu setempat. (AP Photo/Petros Giannakouris)

Bak situasi di Planet Mars, kabut kuning-oranye menyelimuti beberapa wilayah di Yunani setelah beberapa hari terjadi angin kencang dari selatan. Ini membatasi jarak pandang dan memicu peringatan dari pihak berwenang mengenai risiko gangguan pernapasan. (REUTERS/Louisa Gouliamaki)

4/5 Warga mengabadikan momen gelombang debu yang tertiup angin dari gurun Sahara menutupi Athena dan kota-kota Yunani lainnya pada Selasa, (23/4/2024) waktu setempat. (AP Photo/Petros Giannakouris)

Yunani telah dilanda awan debu Sahara pada akhir Maret dan awal April, yang juga menutupi sebagian Swiss dan Prancis selatan. (REUTERS/Louisa Gouliamaki)

5/5 Warga mengabadikan momen gelombang debu yang tertiup angin dari gurun Sahara menutupi Athena dan kota-kota Yunani lainnya pada Selasa, (23/4/2024) waktu setempat. (AP Photo/Petros Giannakouris)

Pihak berwenang memperingatkan bahwa konsentrasi debu dapat mengurangi sinar matahari dan jarak pandang sekaligus meningkatkan konsentrasi partikel polusi halus, sehingga menimbulkan risiko bagi orang-orang yang memiliki masalah kesehatan mendasar. (REUTERS/Louisa Gouliamaki)