25 Perusahaan Ini Aktif 'Ngeruk' Timah di RI, Termasuk RBT!
Jakarta, CNBC Indonesia - Komoditas timah sedang ramai dan jadi sorotan publik. Hal ini imbas terkuaknya kasus korupsi dalam tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk (TINS) tahun 2015-2022 yang melibatkan suami aktris Sandra Dewi yakni Harvey Moeis dan juga 'Crazy Rich' Pantai Indah Kapuk (PIK) yang terkenal yakni Helena Lim.
Kejaksaan Agung (Kejagung) RI bahkan sudah merilis 16 nama tersangka kasus korupsi beserta nama-nama perusahaannya, yang tercatat aktif melakukan produksi timah di Indonesia. (Baca di sini).
Sebagai gambaran saja, mengutip Booklet Timah yang dirilis Kementerian ESDM, sampai tahun 2020 lalu terdapat setidaknya 537 Izin Usaha Pertambangan (IUP). Diantaranya 3 IUP Eksplorasi dan 534 IUP Operasi Produksi.
Adapun IUP timah itu paling banyak tersebar di wilayah Bangka Belitung (Babel) dengan jumlah mencapai 504 IUP. Kemudian Kepulauan Riau ada 21 IUP, Riau 1 IUP dan Kalimantan Barat 11 IUP.
Mengutip data itu pula, ada 25 perusahaan tambang timah khususnya IUP OP yang aktif produksi timah di Indonesia, diantaranya:
- PT Aries Kencana Sejahtera
- PT Artha Cipta Langgeng
- PT ATD Makmur Mandiri
- PT Ayi Jaya
- PT Bangka Tin Industry
- PT Belitung Industri Sejahtera
- PT Bukit Timah
- PT DS Jaya Abadi
- PT Eunindo Usaha Mandiri
- PT Inti Stania Prima
- PT Menara Cipta Mulia
- PT Mitra Stania Prima
- PT Panca Mega Persada
- PT Prima Timah Utama
- PT Refined Bangka Tin
- PT Sariwiguna Bina Sentosa
- PT Stanindo Inti Perkasa
- PT Sukses Inti Makmur
- PT Tinindo Inter Nusa
- PT Tommy Utama
- CV Babel Inti Perkasa
- CV Dua Sekawan
- CV United Smelting
- CV Venus Inti Perkasa
- PT Timah Tbk
25 Perusahaan IUP OP ini aktif menambang di Kepulauan Bangka Belitung dan ada juga yang di Kepulauan Riau.
Timah RI Terbesar 2 Dunia
Dalam Booklet tersebut, tercatat bahwa Indonesia memiliki cadangan timah nomor 2 di Dunia. Artinya Indonesia berperan penting dalam penyediaan bahan baku timah.
Cadangan timah dunia mencapai 4.741.000 ton logam timah, 23% penyumbang cadangan itu dari Indonesia atau mencapai 800.000 ton. Di mana China mencapai 23%, Brasil 15% dan Australia 8%. Sementara itu gabungan dari negara lainnya menembus 37%.
Saat ini, cadangan logam timah Indonesia sebagian besar terdapat di Kepulauan Bangka Belitung mencapai 91%. Selebihnya berada di wilayah Riau, Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat (Kalbar).
Selain cadangan, produksi timah Indonesia juga nomor ke-2 di Dunia. Tercatat pada tahun 2019 produksi timah Dunia menembus 353.554 ton. Dengan catatan produksi China paling tertinggi atau mencapai 166.600 ton, kemudian Indonesia 78.189 ton, lalu Malaysia 24.138 ton kemudian Peru 19.488 ton. Sementara negara lainnya menyumbang 64.959 ton.
"Terdapat 512 Izin Usaha Pertambangan yang berpotensi untuk dapat dikembangkan oleh investor," terang Booklet Kementerian ESDM 2020, dikutip Kamis (4/4/2024)
(pgr/pgr)