Internasional

Israel Bunuh 7 Pekerja Kemanusiaan di Gaza, AS Cs Tuntut Penjelasan

luc, CNBC Indonesia
Rabu, 03/04/2024 06:05 WIB
Foto: (REUTERS/Ahmed Zakot)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel secara keliru membunuh tujuh orang yang bekerja untuk badan amal World Central Kitchen dalam serangan udara di Gaza. Amerika Serikat dan sekutu lainnya menyerukan penjelasan di tengah kecaman yang meluas.

Militer Israel menyuarakan "kesedihan yang tulus" atas insiden tersebut, yang meningkatkan tekanan internasional agar mengambil langkah-langkah untuk meringankan situasi kemanusiaan yang buruk di Gaza, hampir enam bulan setelah pengepungan dan invasi Israel ke daerah kantong Palestina.

Serangan terhadap konvoi World Central Kitchen menewaskan warga negara Australia, Inggris, dan Polandia serta warga Palestina dan warga negara ganda Amerika Serikat dan Kanada.


WCK, yang didirikan oleh koki selebriti Jose Andres, mengatakan stafnya bepergian dengan dua mobil lapis baja berlogo badan amal dan kendaraan lain.

"Sayangnya di masa lalu ada peristiwa tragis di mana pasukan kami secara tidak sengaja melukai warga non-kombatan di Jalur Gaza," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video, dikutip Reuters, Rabu (3/4/2024).

"Hal ini terjadi dalam perang. Kami sedang melakukan penyelidikan menyeluruh dan melakukan kontak dengan pemerintah. Kami akan melakukan segalanya untuk mencegah terulangnya kembali."

Militer Israel menjanjikan penyelidikan dilakukan oleh "badan independen, profesional, dan ahli."

Tuntutan Sekutu

Dalam panggilan telepon pada Selasa, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan kepada Netanyahu bahwa Inggris terkejut dengan kematian tersebut, termasuk tiga warga Inggris, dan menuntut penyelidikan independen yang menyeluruh dan transparan, kata kantor Sunak.

Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel, mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa Israel dengan sengaja menargetkan para pekerja bantuan tersebut, namun mereka marah atas kematian mereka dan Israel mempunyai kewajiban untuk memastikan pekerja bantuan di Gaza tidak dirugikan.

Presiden AS Joe Biden menelepon pendiri WCK Andres untuk menyampaikan belasungkawa. Washington akan menekan Israel untuk berbuat lebih banyak guna melindungi pekerja bantuan, kata Gedung Putih.

"Orang-orang ini adalah pahlawan, mereka lari ke dalam api, bukan menghindarinya," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tentang tujuh pekerja bantuan tersebut, berbicara kepada wartawan di Paris. "Kita seharusnya tidak menghadapi situasi di mana orang-orang yang hanya berusaha membantu sesamanya justru menghadapi risiko serius."

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang telah memperingatkan akan terjadinya bencana kelaparan di Gaza, mengatakan setidaknya 196 pekerja kemanusiaan telah terbunuh di sana sejak Oktober, dan PBB juga telah memperingatkan akan adanya bencana kelaparan di Jalur Gaza.

Israel telah lama membantah tuduhan bahwa mereka menyembunyikan distribusi bantuan pangan yang sangat dibutuhkan di Gaza, yang telah dikepung oleh perang sejak Oktober, dan mengatakan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan kelompok bantuan internasional untuk menyalurkannya kepada mereka yang membutuhkan.

Meskipun pekerja bantuan mengoordinasikan pergerakan mereka dengan militer Israel, konvoi tersebut diserang ketika meninggalkan gudang Deir al-Balah setelah menurunkan lebih dari 100 ton bantuan makanan yang dibawa ke Gaza melalui laut, kata WCK.

"Ini bukan hanya serangan terhadap WCK, ini adalah serangan terhadap organisasi kemanusiaan yang muncul dalam situasi paling mengerikan di mana makanan digunakan sebagai senjata perang," kata Erin Gore, kepala eksekutif World Central Kitchen.

"Ini tidak bisa dimaafkan."

Badan amal yang bermarkas di AS tersebut mengatakan bahwa mereka akan menghentikan sementara kegiatannya di Gaza, dan Uni Emirat Arab, yang telah membiayai pengiriman makanan melalui laut ke Gaza yang didistribusikan oleh WCK, mengatakan bahwa mereka menunda pengiriman tersebut sambil menunggu jaminan keamanan dari Israel dan penyelidikan penuh.

Israel dalam Tekanan

Australia, Inggris, dan Polandia, negara-negara yang umumnya bersahabat dengan Israel, semuanya menuntut tindakan untuk melindungi pekerja bantuan, yang menggarisbawahi meningkatnya isolasi diplomatik Netanyahu atas Gaza.

Israel berada di bawah tekanan internasional yang meningkat untuk mengurangi kelaparan parah di Gaza, yang telah dihancurkan oleh serangan Israel terhadap kelompok Islam Palestina, Hamas. Konflik tersebut dimulai setelah serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang, menurut data Israel.

Sejak itu, sebagian besar wilayah padat penduduk telah terbengkalai dan sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya mengungsi. Lebih dari 32.000 warga Palestina telah terbunuh, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.

PBB dan kelompok internasional lainnya menuduh Israel menghambat distribusi bantuan dengan hambatan birokrasi dan gagal menjamin keamanan konvoi makanan, yang dibuktikan dengan bencana pada 29 Februari, yang menewaskan sekitar 100 orang saat mereka menunggu pengiriman bantuan.

Sementara itu, Hamas mengatakan masalah utama distribusi bantuan adalah Israel menargetkan pekerja bantuan. Setelah insiden terakhir, mereka mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa serangan itu bertujuan untuk meneror para pekerja lembaga kemanusiaan internasional, sehingga menghalangi mereka menjalankan misi mereka.

Andres, yang memulai WCK pada 2010 dengan mengirimkan juru masak dan makanan ke Haiti setelah gempa bumi, mengatakan dia patah hati dan berduka atas keluarga dan teman-teman mereka yang tewas dalam serangan udara tersebut.

"Pemerintah Israel... perlu berhenti membatasi bantuan kemanusiaan, berhenti membunuh warga sipil dan pekerja bantuan, dan berhenti menggunakan makanan sebagai senjata," katanya.

Video yang diperoleh Reuters menunjukkan lubang besar di atap kendaraan WCK berpenggerak empat roda dan bagian dalamnya terbakar dan robek, serta paramedis memindahkan jenazah ke rumah sakit dan memperlihatkan paspor tiga orang yang tewas.

Kondisi di Gaza masih sangat berbahaya dengan pertempuran yang terjadi di beberapa daerah pada Selasa dan 71 orang tewas dalam serangan Israel selama 24 jam terakhir.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kejam! Israel Bunuh Warga Gaza Yang Antre Jatah Bantuan