Foto Internasional

Kendaraan Derek Apung Tiba, Angkat Puing-Puing Jembatan Baltimore

Reuters, CNBC Indonesia
Minggu, 31/03/2024 01:45 WIB

Tiga alat berat berupa derek apung tiba untuk menyingkirkan puing-puing Jembatan Baltimore AS yang roboh usai ditabrak kapal kontainer.

1/6 Don Bryant dari International Seafarers Center memberikan hotspot WiFi kepada Kapten Sujith Fernando dari kapal curah Klara Oldendorff, salah satu kapal yang terjebak di Pelabuhan Baltimore setelah runtuhnya Jembatan Francis Scott Key, di Baltimore, Maryland, AS, Maret 29, 2024. (REUTERS/Julia Nikhinson)

Petugas dari International Seafarers Center memberikan arahan Kapten Sujith Fernando dari kapal curah Klara Oldendorff, salah satu kapal yang terjebak di Pelabuhan Baltimore setelah runtuhnya Jembatan Francis Scott Key, di Baltimore, Maryland, AS. (REUTERS/Julia Nikhinson)

2/6 Don Bryant dari International Seafarers Center memberikan hotspot WiFi kepada Kapten Sujith Fernando dari kapal curah Klara Oldendorff, salah satu kapal yang terjebak di Pelabuhan Baltimore setelah runtuhnya Jembatan Francis Scott Key, di Baltimore, Maryland, AS, Maret 29, 2024. (REUTERS/Julia Nikhinson)

Upaya pembersihan jembatan Baltimore, Amerika Serikat (AS), yang roboh usai ditabrak kapal kontainer dimulai pada Jumat, 29 Maret 2024. Tiga alat berat berupa derek apung tiba untuk menyingkirkan puing-puing jembatan. (via REUTERS/U.S. Coast Guard)

3/6 Don Bryant dari International Seafarers Center memberikan hotspot WiFi kepada Kapten Sujith Fernando dari kapal curah Klara Oldendorff, salah satu kapal yang terjebak di Pelabuhan Baltimore setelah runtuhnya Jembatan Francis Scott Key, di Baltimore, Maryland, AS, Maret 29, 2024. (REUTERS/Julia Nikhinson)

Lalu lintas kapal melalui Pelabuhan Baltimore yang sibuk telah ditangguhkan tanpa batas waktu, menyebabkan gangguan terhadap perdagangan di seluruh dunia. Moore memperingatkan bahwa pemulihan akan memakan waktu lama. (REUTERS/Julia Nikhinson)

4/6 Don Bryant dari International Seafarers Center memberikan hotspot WiFi kepada Kapten Sujith Fernando dari kapal curah Klara Oldendorff, salah satu kapal yang terjebak di Pelabuhan Baltimore setelah runtuhnya Jembatan Francis Scott Key, di Baltimore, Maryland, AS, Maret 29, 2024. (REUTERS/Julia Nikhinson)

Rangka jembatan memutar seberat ribuan ton masih menjerat kapal kontainer yang rusak. Chesapeake, tongkang derek berkapasitas angkat 1.000 ton, dan dua tongkang derek yang lebih kecil tiba di pelabuhan Baltimore, kata Angkatan Laut, dan tongkang derek keempat akan tiba minggu depan. (REUTERS/Julia Nikhinson)

5/6 Don Bryant dari International Seafarers Center memberikan hotspot WiFi kepada Kapten Sujith Fernando dari kapal curah Klara Oldendorff, salah satu kapal yang terjebak di Pelabuhan Baltimore setelah runtuhnya Jembatan Francis Scott Key, di Baltimore, Maryland, AS, Maret 29, 2024. (REUTERS/Julia Nikhinson)

Mengutip Reuters, Kompleksitas pemulihan ini membuat kecewa pihak-pihak yang terlibat. “Kita harus memikirkan rencana yang tepat untuk dapat memecah jembatan itu menjadi potongan-potongan berukuran tepat yang dapat kita angkat,” ucap Laksamana Muda Penjaga Pantai AS Shannon Gilreath. (REUTERS/Julia Nikhinson)

6/6 Don Bryant dari International Seafarers Center memberikan hotspot WiFi kepada Kapten Sujith Fernando dari kapal curah Klara Oldendorff, salah satu kapal yang terjebak di Pelabuhan Baltimore setelah runtuhnya Jembatan Francis Scott Key, di Baltimore, Maryland, AS, Maret 29, 2024. (REUTERS/Julia Nikhinson)

Kecelakaan ini berdampak terhadap pelayaran kargo – dan terhadap pekerjaan sekitar 8.000 orang yang bekerja langsung di pelabuhan utama tersebut – yang berdampak langsung pada perusahaan angkutan mobil, batu bara, dan gula. (REUTERS/Julia Nikhinson)