Broker Bikin Kerok Harga Ayam Ngamuk, Kemendag Belum Ada Tindakan

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
27 March 2024 17:20
Harga daging ayam terpantau terus melonjak, bahkan harga ayam berukuran besar ada yang sampai menyentuh Rp 100.000 per 2 kilogram (kg) di Pasar Jaya Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2023). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Harga daging ayam terpantau terus melonjak, bahkan harga ayam berukuran besar ada yang sampai menyentuh Rp 100.000 per 2 kilogram (kg) di Pasar Jaya Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2023). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan kenaikan harga daging ayam pada Ramadan menjelang Lebaran tahun 2024 ini perlu diwaspadai. Sebab, ada anomali pada kenaikan harga daging ayam di momentum Lebaran tahun ini, jika dibandingkan dengan momentum Lebaran tahun lalu.

"Kita waspadai harga ayam ini, agak terjadi anomali. Biasanya harga ayam ini tidak begitu naik tapi tahun ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim dalam Dialog Publik bertema Memastikan Ketersediaan dan Keterjangkauan Harga Pangan Jelang dan Pasca Lebaran 2024 di Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Isy menyebutkan, kondisi riil saat ini harga daging ayam di pasar dalam bentuk karkas atau ayam potong sudah berada di level Rp40.000 per kg, harga ini sudah melebihi harga acuan penjualan (HAP) yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp37.000-Rp38.000 per kg. Padahal, katanya, harga ayam di kandang atau di tingkat peternak sekitar Rp24.000 per ekor.

Menurutnya, kenaikan harga daging ayam yang tidak wajar ini disebabkan oleh para pedagang perantara atau broker yang mengambil keuntungan.

Sejumlah pedagang melayani pembeli di pasar Kebayoran lama, Jakarta, Rabu (20/9/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Sejumlah pedagang melayani pembeli di pasar Kebayoran lama, Jakarta, Rabu (20/9/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Sejumlah pedagang melayani pembeli di pasar Kebayoran lama, Jakarta, Rabu (20/9/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

"Memang pada prosesnya pedagang perantara, antara dari kandang itu bisa ambil untung Rp1.000, tapi pada proses di ujungnya yakni di hilir bisa Rp2.000 keuntungannya," jelas Isy.

Untuk itu, Isy menilai isu kenaikan harga daging ayam ini harus menjadi perhatian bersama, akan tetapi tidak juga perlu dikhawatirkan. Sebab, katanya, kenaikan harga daging ayam ini masih dalam koridor-koridor yang bisa dimaklumi, dan ketersediaan stok daging ayam di pasar tercukupi.

"Kalau selama ini kan harga daging ayam selalu di bawah harga acuan yang ditetapkan oleh teman-teman Bapanas (Badan Pangan Nasional). Selama ini harga daging ayam itu tidak lebih dari Rp35.000 per kg. Kemudian saat ini harga daging ayam rata-rata di sejumlah pasar yang kami kunjungi rata-rata harganya sekitar Rp40.000-Rp50.000 per kg," ujarnya.

"Tapi kalau dibandingkan dengan harga acuan, kenaikan nya masih dalam koridor-koridor yang masih bisa dimaklumi. Jadi bukan berarti terjadi kenaikan yang sangat drastis, tapi kita melihatnya kenaikan ini dibandingkan harga acuan. Jadi tidak terlalu harus menjadi kekhawatiran kita," sambungnya.

Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional, secara rata-rata nasional harga daging ayam ras hari ini di level Rp37.480 per kg, angka ini sedikit mengalami penurunan Rp150 dibandingkan pekan sebelumnya. Sementara itu, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional harga ayam secara nasional rata-rata dibanderol Rp 37.800 per kilogram.

Khusus di Jakarta, berdasarkan infopangan Jakarta, harga daging ayam ras hari ini di level Rp42.054 per ekor. Data-data tersebut diakses hari ini, Rabu (27/3/2024) pukul 14.03 WIB.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Transmart Full Day Sale, Beli Bahan Segar Makin Hemat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular