Orang RI Pilih Beli Makanan daripada Baju Lebaran, Pengusaha Tak Kaget

Martya Rizky, CNBC Indonesia
26 March 2024 18:40
Sejumlah pedagang melayani pembeli pakaian muslim di Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (14/3/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Sejumlah pedagang melayani pembeli pakaian muslim di Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (14/3/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada bulan suci Ramadan atau menjelang Lebaran biasanya masyarakat ramai-ramai memborong pakaian baru untuk digunakan saat Lebaran Idul Fitri tiba. Namun, berbeda kondisinya dengan Ramadan kali ini, masyarakat di Tanah Air ternyata lebih memilih membelanjakan uangnya untuk makanan dan minuman.


Hal itu tercermin dari data Mandiri Spending Index (MSI) dari Bank Mandiri yang menunjukkan porsi belanja fashion dan jewelry masyarakat Indonesia terus mengalami penurunan dari awal 2023. Porsi fashion awalnya sebesar 9,6% sementara jewelry sebesar 5,3%. Sedangkan pada Maret 2024 turun cukup tajam masing-masing menjadi 8,3% dan 3,2%.


Sementara itu, porsi belanja masyarakat untuk supermarket mencapai 24,9%. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan pada Ramadhan 18,2-18,6%. Belanja supermarket juga menjadi satu-satunya jenis pengeluaran yang kenaikannya sangat signifikan.


Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sekarang ini cenderung menggunakan dana yang ada untuk konsumsi kebutuhan dasar, dibandingkan dengan membeli sesuatu untuk mempercantik penampilan. Porsi belanja masyarakat Indonesia untuk fashion pada Ramadhan 2024 hanya 8,3% dari total. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan Ramadhan 2023 yang tercatat 9,5-12,1%.


Merespons hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmaja menyebut data MSI tersebut cukup akurat dengan keadaan atau kondisi riil di lapangan saat ini.


"Data tersebut cukup akurat, dan keadaan di lapangan seperti itu," kata Jemmy kepada CNBC Indonesia, Selasa (26/3/2024).


Ia tak menampik bahwa memang saat ini masyarakat lebih memilih membelanjakan uangnya untuk kebutuhan utama terlebih dahulu, seperti makanan dan minuman, sedangkan pakaian menjadi pilihan nomor dua atau bahkan terakhir.


"Masyarakat belanja kebutuhan utama dahulu, seperti makanan (dan) minuman. Pakaian bukan basic need (kebutuhan dasar), jadi di-nomor dua kan, bahkan terakhir," ucapnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Bilang Pencairan THR PNS H-10 Lebaran, Full 100% Gak?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular