
PHK Hantam Industri Otomotif, Produsen Raksasa Ini Kena

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa otomotif Stellantis melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan profesionalnya di Amerika Serikat (AS). Hal ini seiring dengan kondisi pasar yang sangat menantang bagi perusahaan itu.
Mengutip CBT News, PHK berlaku di divisi teknik, teknologi, dan perangkat lunak. PHK akan berlaku efektif pada 31 Maret 2024 dan dikenakan kepada 400 orang karyawan, atau 2% pekerja di unit mereka.
"Divisi teknik dan teknologi Stellantis memberhentikan pekerja bergaji non-serikat pekerja di Amerika Serikat pada hari kerja jarak jauh yang wajib," tulis laporan itu, dikutip Selasa (26/3/2024).
Setelah produsen otomotif AS Fiat Chrysler dan produsen mobil Prancis PSA Groupe bergabung untuk membentuk Stellantis pada tahun 2021, Carlos Tavares, CEO perusahaan tersebut, baru-baru ini mengambil langkah-langkah untuk mengurangi pengeluaran melalui pembelian, PHK, dan cara lainnya.
Pengurangan ini merupakan bagian dari upaya untuk memenuhi tujuan rencana strategi "Dare Forward 2030" Stellantis, yang mencakup peningkatan profitabilitas dan peningkatan pendapatan perusahaan hingga tiga kali lipat menjadi 300 miliar euro atau setara Rp 513 triliun.
Perusahaan yang merupakan pembuat kendaraan merk Jeep ini juga sedang berupaya meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan struktur biayanya untuk menghadapi ketidakpastian dan tekanan persaingan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam industri otomotif global.
"Langkah strategis ini mendukung fokus mereka dalam menerapkan ofensif produk kendaraan listrik dan melaksanakan rencana strategis Dare Forward 2030, memastikan keunggulan kompetitif dalam lanskap pasar yang terus berkembang," lanjut laporan itu.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: PHK Hantam Industri Otomotif, Produsen Raksasa Ini Kena
