
Politikus PDIP Bongkar Banyak Anak Buah AHY 'Digebuk' Mafia Tanah
![Komisi II DPR RI Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional RI, Senin, 25 Maret 2024. [tangkapan layar Youtube Komisi II DPR]](https://awsimages.detik.net.id/visual/2024/03/25/komisi-ii-dpr-ri-menteri-agraria-dan-tata-ruang-kepala-badan-pertanahan-nasional-ri-senin-25-maret-2024-tangkapan-layar-youtub-2_169.jpeg?w=900&q=80)
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang mengatakan banyak pegawai Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) ditersangkakan ketika mengurus kasus pertanahan. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) itu mengungkap fakta tersebut saat menggelar rapat kerja dengan Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hari ini, Senin (25/3/2024).
Junimart mengatakan kasus-kasus yang menyeret pejabat BPN itu ada yang masih dalam tahap penyelidikan. Namun, sebagian lainnya sudah masuk tahap penyidikan, bahkan sudah dijadikan tersangka atau terdakwa di pengadilan.
"Saudara menteri mungkin sudah tahu, kami ini getol ke daerah.. catatan saya Pak, 78 pejabat BPN sedang bermasalah hukum," kata Junimart.
Junimart meyakini, para pejabat BPN yang terseret kasus hukum itu sudah berbuat benar. Mereka menerbitkan sertifikat tanah berdasarkan surat dari kepala daerah, hingga keterangan otoritas di tingkat desa. Namun, mereka tetap ditersangkakan.
"Saya terus terang Pak, kami suka bantuin para kepala kantor, ada itu orang-orangnya, silahkan dicek," kata dia.
Dia mempertanyakan minimnya dana yang disiapkan oleh BPN untuk penanganan sengketa tanah. Menurut Junimart, anggaran penanganan sengketa di BPN hanya cukup untuk 60 gugatan. Sementara, jumlah gugatan yang diterima BPN setiap tahun mencapai 1.000.
Junimart juga mempertanyakan keseriusan AHY dan BPN dalam membela pegawainya yang menghadapi gugatan-gugatan tersebut. Dia mengatakan pemberantasan mafia tanah, tidak akan bisa dilakukan apabila para pegawai BPN tidak merasa aman ketika melaksanakan tugasnya.
"Jadi sebelum Pak Menteri bicara tentang mafia tanah, selesaikan dulu pembelaan terhadap teman-teman ATR/BPN ini Pak," kata dia.
Menanggapi ucapan tersebut, AHY mengucapkan terima kasih atas dukungan DPR yang mendorong BPNser membela para pejabatnya yang belum tentu melanggar hukum. Dia mengatakan terasa tidak adil apabila Kementerian ATR/BPN berupaya membela masyarakat atas tanah, namun tidak membela pegawainya sendiri.
AHY pun berjanji akan melakukan segala upaya untuk melindungi bawahannya dari serangan balik para mafia tanah.
"Saya tidak akan biarkan pejabat ATR/BPN yang masuk penjara akibat ulah mafia tanah ini. Saya akan bela dengan menggunakan seluruh cara dan sumber daya yang kita miliki," kata dia.
"Mudah-mudahan kita bisa membuat pembelaan dan ini membutuhkan dukungan dari Bapak Ibu sekalian," ujar dia.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gebrakan Tak Terduga AHY Gebuk Mafia Tanah di Jatim, 5 Orang Ditangkap
