Sri Mulyani Bawa Kabar Baik Soal Manufaktur RI

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Senin, 25/03/2024 11:28 WIB
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan saat konferensi pers APBN KiTa di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (25/3/2022). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani membawa kabar baik soal aktivitas manufaktur Tanah Airl. Hal ini diungkapkannya dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (25/3/2024).

Menurut Sri Mulyani, ada perbaikan dari sisi manufaktur global, tetapi sangat tipis, yakni 50,3 dan komponennya 43,5% dari negara yang disurvei Purchasing Managers' Index (PMI) masih mengalami kontraksi.

"Sedangkan 8,7% sudah pulih seperti Afrika Selatan dan Turki," kata Sri Mulyani.


Di ASEAN, dia mengatakan Thailand dan Malaysia masih negatif. Sementara itu, Indonesia tetap berada di posisi ekspansif. Sri Mulyani menambahkan Indonesia berada di level ekspansi sejak 2022. Ini menjadi waktu terlama bagi Indonesia berada di zona positif ini.

"Ini kalau kita lihat yang merah itu 52,7 kita relatif paling tinggi dan kita bertahan selalu di atas 50 dari periode 2022 sampai sekarang," ujar Sr Mulyani.

"Kalau negara lain naik turunnya terlihat sekali," tambah Sri Mulyani.

Dengan demikian ini adalah kondisi yang sangat bagus, karena di saat harga komoditas global melemah, manufaktur Indonesia tetap ekspansif. Padahal, ekonomi Indonesia selama ini ditopang oleh komoditas. Sri Mulyani menegaskan esiliensi PMI ini menunjukkan ketahanan perekonomian yang baik.

Foto: APBN KITA Edisi Maret 2024. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu)
APBN KITA Edisi Maret 2024. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu)


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PMI Manufaktur RI Lanjut Kontraksi di Level 47,4 pada Mei 2025