Kala PMI Kontraksi, Sri Mulyani Bilang Ekspor RI Diselamatkan India

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
02 August 2024 15:10
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KITA Edisi Juni 2024. (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Keuangan)
Foto: Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KITA Edisi Juni 2024. (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Keuangan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juli 2024 tercatat pada level 49,3. Kinerja ini terkontraksi mengingat pencapaiannya berada di bawah level 50.

Menteri Keuangan Indrawati Sri Mulyani Indrawati mengatakan pihaknya sudah mempelajari sejumlah faktor yang menyebabkan PMI RI terkontraksi.

"Ada beberapa faktor yang kita identifikasi dan tentu akan terus pacu kita buat langkah-langkah korektif agar kemudian menjadi baik," kata Sri Mulyani pada konferensi pers KSSK, Kamis (2/8/2024).

Pertama, permintaan barang-barang manufaktur mengalami moderasi, baik domestik dan ekspor. Dari sisi domestik, Sri Mulyani memperkirakan adanya keterkaitan dengan permintaan musiman dan kompetisi dengan barang impor.

"Maka harus kita lihat lagi, kalau dia merasa permintaan turun karena kompetisi barang impor, ini terutama barang-barang konsumsi. Jadi kami harus tunggu investigasi sisi demand," ujarnya.

Kedua, dari sisi pasar ekspor, dia menuturkan adanya permintaan lemah dari luar negeri. Menurut Sri Mulyani, negara-negara tujuan ekspor RI mengalami pelemahan, contohnya AS dan China.

Namun, dia melihat Indonesia masih punya harapan dari India. Hanya saja, ekspor RI ke India tidak didominasi oleh barang-barang manufaktur.

"Kalau India itu bukan barang manufaktur, jadi ekspor kita bisa kuat tapi barang manufaktur. Yang diukur PMI cenderung manufaktur yang labor incentives traditional manufaktur seperti tekstil alas kaki," kata Sri Mulyani.

"Jadi kita lihat dampaknya seluruh makro ekonomi tapi PMI yang capture demand side yang moderat itu harus kita lihat detail kemudian komponen indeks kepercayaan bisnis terhadap prospek produksi," paparnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Bawa Kabar Baik Soal Manufaktur RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular